Sembuh dari Covid-19, Ketua DPRD Sumba Timur Himbau Taat Prokes

WAINGAPU KABARNTT.CO—Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq, dinyatakan sembuh atau negatif Covid-19 setelah pemeriksaan dengan rapid anti-bodi, Senin (2/8/2021).

Kepada kabarntt.co, Selasa (3/8/2021), Ali menuturkan  awalnya dia merasakan kondisi kurang baik pada tanggal 17 Juli 2021. Namun gejala seperti kedinginan, persendian terasa ngilu dirasakan pada tanggal 18 Juli.

Bacaan Lainnya

Dengan gejala itu, Ali  langsung menemui dokter untuk memastikan keadaannya dengan pemeriksaan rapid antigen dan hasilnya reaktif. Kemudian secara bertahap melakukan pemeriksaan swab PCR, rontsen dan pengambilan sampel darah secara detail untuk lebih memastikan paparan Covid-19 tersebut.

Setelah memastikan bahwa dirinya terpapar Covid-19, dokter memberikan obat dan berbagai vitamin yang menunjang kekebalan tubuh. Setelah Ali melakukan isolasi mandiri di rumah secara ketat.

“Setelah saya mengetahui terpapar Covid-19, saya langsung menginformasikan kepada teman-teman lewat media sosial facebook, karena ada teman-teman yang sempat berinteraksi dengan saya, supaya langsung antisipasi dengan memastikan lewat pemeriksaan,” kata politisi Partai Golkar ini.

Tanggal 20 Juli, dirinya baru kehilangan indera perasa maupun penciuman. Namun selang sehari perasa mulai dirasakan kembali, namun penciuman sampai saat ini belum kembali normal.

“Artinya sebentar ada sebentar hilang. Tapi saya mampu katakan penciuman sudah sekitas 60 persen dalam keadaan baik dan saya melatih dengan aroma parfum dan aroma kopi,” serunya.

Menurut Ali, dirinya tergolong orang tanpa gejala (OTG), karena selama 2 minggu hanya kehilangan penciuman dan yang lainnya dalam keadaan normal.

“Selama dua minggu saya isolasi di rumah dengan prokes yang ketat dan mengonsumsi makanan yang cukup bergizi, minum obat dan vitaman secara rutin. Di rumah saya tetap melakukan aktivitas yang menunjang imun dengan olah raga,” katanya.

Setelah dua minggu, tepatnya tanggal 2 Agustus 2021, dirinya kembali melakukan pemeriksaan rapid antibodi. Hasilnya sudah negatif, IGG sangat bagus, namun penciuman masih belum 100 persen normal.

“Kadang ada dan kadang tidak. Sehingga dari hasil pemeriksaan sudah bisa bersosialisasi dan komunikasi serta tidak membahayakan orang lain, namun tetap harus dengan prokes yang ketat,” kata Ali.

Dari pengalamannya Ali juga menghimbau masyarakat Sumba Timur agar tidak menganggap remeh virus Covid-19.  Semua anjuran pemerintah seperti protokol kesehatan harus diikuti dnegan ketat. Dan kalau ada gejala-gejala langsung memastikan dengan pemeriksaan pada puskesmas terdekat.

“Peningkatan kasus di Sumba Timur terbilang cukup tinggi, dan saya himbau agar kita tetap memperketat protokol kesehatan,”  himbaunya.

Sebagai Ketua DPRD Sumba Timur, kata Ali, pihaknya mengapresiasi seluruh tenaga kesehatan yang sudah bekerja sangat ekstra di lapangan, melakukan tracing dan segala macam cara untuk melacak penularan Covid-19.

“Saya selalu lihat mereka kerja full setiap hari di lapangan hanya untuk melacak penyebaran Covid-19. Sehingga di situ ssaya mengetahui secara benar bahwa nakes bekerja extra full di lapangan,” katanya. (np)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *