SDN Kandelu, SBD Butuh Uluran Tangan Penderma

SBD SDN Kanelu

SEKOLAH Dasar Negeri (SDN) Kandelu Kutura di Desa Reda Pada, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) membutuhkan uluran tangan, perhatian dan kepedulian semua pihak demi kemajuan sekolah ini dan terutama demi masa depan anak-anak di sekolah ini.

Letak sekolah ini di kawasan hutan Watu Kanggorok. Di tepi jalan negara, trans Waikabubak-Waitabula.

Bacaan Lainnya

Menurut Kepala Sekolah, Petrus Moa, S.Ag, perhatian dan kepedulian semua pihak sangat penting demi kemajuan sekolah ini. Menurut Moa, untuk pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh tidak cukup hanya mengandalkan pihak sekolah. Para guru di sekolah  punya waktu terbatas menempa dan membentuk mental anak didik.

Karena itu, kata Moa,  butuh partisipasi aktif semua pihak. Perlu kerja sama dan sama-sama kerja dari orang tua, tokoh masyarakat dan aparat pemerintahan.

Orang tua sebagai pendidik dasar yang harus memberikan dukungan kuat kepada anak-anaknya. Orang tua yang bisa membuat anaknya senang ke sekolah, bersemangat dan rajin belajar. Ini berdampak positif pula pada guru-guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

Tokoh masyarakatpun harus memberi dukungan kepada sekolah. Tokoh masyarakat harus bisa  membuat guru-guru merasa dihargai dan dianggap penting. Dengan demikian,  guru-guru akan rajin dan penuh semangat menunaikan tugasnya, yang pada giliran akan mempengaruhi aktivitas peserta didik.

Aparat pemerintah juga harus senantiasa memberikan dukungan dan penuh perhatian terhadap perkembangan sekolah. Dukungan dan perhatian ini  akan membuat kepala sekolah merasa diperlukan dan tidak terasing dari masyarakat.

Kepala sekolah yang demikian akan bergairah dan rajin bekerja dan tidak segan-segan bekerja sama dengan mereka. Para guru juga akan termotivasi dalam bekerja jika ada perhatian dari aparat pemerintah. Dukungan dan perhatian ketiga unsur dalam masyarakat terhadap sekolah tersebut akan mengaktifir siswa-siswi, guru dan kepala sekolah.

Menurut Moa, meningkatnya kinerja ketiga elemen ini  dan plus kinerja sekolah sebagai suatu organisasi, pasti akan menciptakan produk-produk yang unggul dan menghasilkan output yang menggembirakan.

Dalam perjalanan waktu beberapa faktor menghambat mutuh pendidikan di sekolah. Moa melitanikan sederet hambatan. Masyarakat kurang memberi dukungan, dorongan dan upaya-upaya nyata dalam memperbaikan mutu pendidikan di sekolah baik dalam wujud fisik, finansial, bantuan jasa pelayanan baik yang bersifat sosial maupun psikologis, mata pelajaran belum dikemas secara rapi dan menyatu dengan lingkungan sekitarnya, materi pelajaran masih berorientasi pada teks book.

Tradisi masyarakat seringkali menghalangi anak ke sekolah. Orang tua tidak merasa rugi jika harus mengajak anaknya bepergian dan meninggalkan sekolah selama seminggu, bahkan lebih. Misalnya mengunjungi  keluarga, mengikuti kegiatan perkawinan, kematian dan sebagainya.

Meski letaknya di pinggir trans Sumba dan menjadi sekolah negeri pertama di SBD yang berdiri 1 Juli 1984, serba kesulitan masih mendera sekolah ini. Listrik belum masuk sekolah mengakibatkan sejumlah kegiatan di kelas terhalang. Tiang listrik tegangan tinggi hanya lewat begitu saja tanpa ada kabel yang ditarik masuk ke sekolah.

Air bersih untuk kebutuhan belakang juga susah.”Air bersih sulit kami rasakan. Selagi program kerja Pemda Kabupaten  SBD mencanangkan Tujuh Jembatan Emas, salah satunya Desa (SDN Kandelu Kutura) bercahaya, salah duanya Desa (SDN Kandelu Kutura) berair. Ketujuh Jembatan Emas itu belum mengalir dan merasuk ke SDN Kandelu Kutura,” kata Moa.

Meski begitu Moa bersama para guru pasang badan memajukan sekolah ini. Para guru penuh keiklasan dan kesungguhan  meluangkan waktu dan kesempatan untuk membina dan membenah siswa-siswa menjadi manusia yang berguna untuk nusa, bangsa dan gereja. “Merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami abdi negara dan anak bangsa jika sekolah kami ini mendapat respon positif dari para penyelenggara, pengelola dan pelaksanaan pendidikan di lembaga ini,” kata Moa penuh harap.

Moa berharap ke depan, SDN Kandelu Kutura  makin merasuk dalam hati, pikiran dan tindakan semua elemen sebagai warga masyarakat dan gereja yang mengembang tugas perutusan di bidang pendidikan.

SDN Kandelu Kutura, kata Moa, bagaikan benih tanaman yang bertumbuh. “Bertumbuh subur di tengah hutan, mekar mewangi di tanah Loda Wemaringi Pada Wemalala. Butuh uluran tangan dari berbagai pihak, terutama dari pihak pemerintah sebagai pemilik sekolah ini dan orang tua murid,” kata Moa. (ota)

Pos terkait