BETUN KABARNTT.CO—Stef Bria Seran mengakhiri jabataannya sebagai Bupati Malaka periode 2016-2021, Rabu (17/2/2021). Bupati dengan sapaan SBS ini belum menentukan sikap ke mana berkiprah usai berhenti dari jabatannya.
SBS menyerahkan kepemimpinan kepada Sekda Malaka, Donatus Bere, S.H sebagai Pelaksana Harian (Plh) Bupati Malaka, Rabu (17/2/2021), siang.
Kepada wartawan usai menyerahkan jabatan kepada Donatus Bere, SBS mengatakan saat ini dirinya telah menyerahkan tugas dan tanggung jawab pemerintahan kepada Sekda Malaka selaku Plh Bupati Malaka.
Setelah ini, kata bupati perdana Malaka ini, konsentrasinya diarahkan pada proses persidangan sengketa Pilkada Malaka yang masih berproses di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Saya tentu setelah ini melakukan persiapan terkait sengketa pilkada. Saya istirahat dulu, nanti setelah adanya keputusan di MK seperti apa barulah menentukan pilihan melaksanakan kegiatan apa. Ada banyak rencana, tapi sementara ini saya konsentrasi di persidangan MK dulu,” papar SBS.
SBS berpesan kepada semua elemen terkait, juga Aparatur Sipil Negara (ASN) dan warga Malaka untuk mendukung siapapun yang dipercayakan memimpin daerah ini.
“Saya mohon pamit kepada warga karena tepat pukul 14.00 Wita saya sudah serahkan tugas dan tanggung jawab kepada Plh Bupati Malaka karena sudah selesai masa tugas saya. Permintaan saya, berikan dukungan buat Plh maupun penjabat bupati, termasuk Bupati Malaka terpilih nanti setelah putusan MK,” pesan SBS.
Pada pidato terakhirnya di acara serah terima jabatan Bupati Malaka masa jabatan 2016-2021 kepada Pelaksana Harian (Plh) Bupati Malaka, SBS membeberkan beberapa capaian selama masa kepemimpinannya lima tahun.
SBS menyebut bahwa ketika diberi tanggung jawab bersama almarhum Wabup Malaka, Daniel Asa, pada awal tahun 2016, mau bekerja dengan hati membawa Malaka ke arah yang lebih baik.
“Tidak gampang menjadi pemimpin perdana di suatu daerah baru seperti Malaka. Kami bekerja dengan hati karena sangat cinta rakyat Malaka. Selama lima tahun kami telah memberikan kemajuan buat daerah ini,” kata SBS.
Beberapa kebijakan program yang dilakukan adalah pembebasan biaya kesehatan buat warga, penataan infrastruktur jalan dan alur sungai Benenai, peningkatan SDM aparatur, pembinaan generasi muda dan penataan administrasi keuangan.
“Kalau orang bilang tidak berhasil selama lima tahun ini, maka saya mau tegaskan sekolah, biar tidak asal menilai,” kata SBS sebagaimana dikutip dari kupang.tribunnews.com.
Ditambahkannya, dari program kesehatan gratis terjadi penghematan dana Pemda sebesar Rp 47 miliar.
“Kita berhasil meraih WTP dalam pengelolaan keuangan daerah, sebagai pemegang saham di Bank NTT kita urutan ke-9 terbesar dari 22 kabupaten/kota. Dulu orang Malaka mengeluh banjir Benenai, tapi sejak 2016 sampai sekarang warga tinggal dengan aman dan nyaman,” sebut SBS.
Kepada para ASN, SBS menyampaikan pesan melalui sekda selaku kepala rumah tangga agar bekerja dengan baik, tetap pelajari aturan, menjaga kekompakan dan budaya kerja ditingkatkan.
“Lihat saya di mana-mana tetap ditegur. Kepada pimpinan Dewan, terima kasih atas kerja sama selama ini. Pesan saya, sampaikan ke anggota bahwa pemerintah itu mitra sejajar. Saya juga terima kasih buat unsur Forkompinda atas kerja samanya. Juga kepada kalangan media yang ikut membangun daerah ini melalui pemberitaan. Mohon maaf jika selama dalam masa tugas kami, ada kekeliruan,” kata SBS. (*/den)