KEFAMENANU KABARNTT.CO—Launching penerimaan vaksin Covid-19 perdana yang direalisasikan untuk 6 puskesmas di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dilaksanakan, Kamis (4/1/2021). Bupati TTU, Raimundus Sau Fernandes tidak bisa divaksin akibat menderita maag.
Di Puskesmas Sasi terdaftar 10 orang yang siap divaksin dari unsur pimpinan daerah. Namun dalam realisasinya cuma 5 orang dari 10 unsur pimpinan daerah yang menerima vaksin yang berhak mendapat karena ada yang batal menerima vaksin termasuk Bupati TTU.
Bupati TTU, Raimundus Sau Fernandes, kepada awak media membenarkan dirinya tidak bisa menerima vaksin karena mengalami penyakit maag (lambung) hingga menyebabkan penurunan daya tahan tubuh.
“Kemarin baru suntik ranitis maag. Bawaannya ke kepala dan sampai hari ini masih maag, sehingga batal vaksin,” ucap Fernandes.
Bupati Fernandes berpesan kepada masyarakat agar semua perlu divaksin untuk menumbuhkan imun tubuh yang bagus.
“Tentunya vaksinasi itu perlu dilakukan. Tetapi kepada masyarakat saya sampaikan tidak usah takut karena proses vaksinasi akan melalui screening. Screening ini akan menentukan layak divaksin atau tidak,” kata Fernandes.
Fernandes menambahkan, “Ada 16 pertanyaan yang akan ditanyakan kepada masyarakat, sehingga tidak usah takut dengan pemberitaan di media dampak vaksin soal sakit dan efek sampingnya. Karena ada tahapan-tahapan menuju ke vaksin. Seperti saya hari ini tidak bisa dilakukan vaksin karena saya sedang sakit maag, batuk pilek. Baru-baru ini dirawat sehingga dianjurkan untuk tidak vaksin. Tunggu sembuh baru vaksin,” tambah Fernandes.
Ada 5 orang dari 10 orang pejabat publik Kabupaten TTU menerima vaksin covid-19 jenis sinovac pertama pada kegiatan pencanangan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di TTU.
Kelima pejabat tersebut yakni Dandim 1618/TTU, Kepala Pengadilan Negeri Kefamenanu, Ketua Klasis GMIT TTU, Kepala Dinas Kesehatan TTU, dan Kepala Kesbangpol TTU.
Dandim 1618/TTU, Letkol Arm. Roni Junaidi, yang menjadi orang pertama menerima vaksin Covid-19 kepada media meminta masyarakat tidak perlu takut sebab dirinya sendiri tidak merasakan gejala setelah divaksin.
“Kepada masyarakat dan rekan-rekan yang lain yang akan divaksin, tidak perlu takut karena saya tidak merasakan apa-apa. Jarum masuk langsung divaksin dan selesai, itu saja. Jadi kurang lebihnya 5 detik, tidak boleh takut, tidak ada apa-apa,” ungkap Junaidi.
Junaidi berharap vaksin covid-19 ini dapat menambah kekebalan tubuh terhadap covid-19.
“Pesan saya ke masyarakat tentunya dengan vaksinasi ini akan membentuk her imunity, kekebalan kelompok yaitu dengan semakin banyaknya her immunity, ini akan mampu memberikan pencegahan terhadap berkembangnya transmisi virus,” harap Junaidi.
Junaidi mengimbau kepada masyarakat agar dengan pencanangan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, mari sama-sama mengalahkan covid, kita dukung vaksinasi ini sehingga akan tercipta suatu komunitas yang kebal dari Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan TTU, Thomas J.M Laka, mengatakan pelaksanaan vaksinasi covid-19 di TTU yang terpusat di Puskesmas Sasi melibatkan 10 pejabat esensial atau pejabat publik di ambah lagi 5 tenaga kesehatan.
“Pasca launching pemberian vaksinasi Covid-19 untuk 10 pejabat ini maka khusus di Sasi ini akan ditambah lagi 5 tenaga kesehatan. Berarti total hari ini di Puskesmas Sasi launching pejabat dan tenaga kesehatan sebanyak 15 orang,” kata Thomas. (siu)