BETUN KABARNTT.CO— Ratusan tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Malaka, mendatangi Kantor DPRD Malaka, Kamis (28/1/2021). Mereka mempersoalkan oknum DPRD Malaka, Hendrik Fahik Taek, yang diduga memfitnah dan melecehkan profesi tenaga kesehatan yang bekerja di RSUPP Betun.
Mereka menuntut agar oknum DPRD yang diduga sudah memfitnah tenaga kesehatan tersebut segera meminta maaf secara langsung di hadapan semua tenaga kesehatan atau melalui media selama kurang lebih satu minggu lamanya.
“Kalau Pak Dewan tidak melalukan permohonan maaf atas kesalahan dan tindakan memfitnah para tenaga kesehatan, maka kami akan melakukan mogok kerja,” ancam Ketua Koordinator Aksi, Feri Fahik.
Selain itu, dalam tuntutan aksi, mereka pun mengutuk dan mengecam keras tindakan pelecehan dan arogansi terhadap profesi kesehatan di Kabupaten Malaka, juga menuntut pemulihan nama baik profesi tenaga kesehatan yang bekerja di RSUPP Betun.
Sementara Wakil Ketua II DPRD Malaka, Hendrik Fahik Taek, mengatakan pihaknya siap merima kedatangan massa aksi dari dinas tenaga kesehatan di Kabupaten Malaka.
Namun Hendrik membantah tuduhan melakukan pelecehan atau memfitnah profesi tenaga kesehatan di Kabupaten Malaka.
“Saya tidak mengatakan tenaga kesehatan di RSUPP berijazah paket. Saya hanya berbicara dengan dokter ahli. Apabila saya memfitnah atau melakukan pelecehan, coba tunjukkan video, atau alat bukti lainnya seperti rekaman suara. Dan siapa yang merekam?” tegas Hendrik Fahik.
Sementara itu Kadis Kesehatan Kabupaten Malaka, Frida Fahik, memberi imbauan agar massa aksi yang mendatangi kantor DPRD Malaka memperhatikan protokol Covid-19 sehingga tidak menimbulkan kerumunan dan berpeluang menciptakan klaster baru Covid-19.
“Tetap taat protokol Covid-19, dan yang masuk ke ruangan hanya perwakilan dari aksi massa,” kata Frida Fahik. (*/den)
