WAINGAPU KABARNTT.CO—Kabupaten Sumba Timur sudah berada di status PPKM Level 2. Meskipun sudah agak aman, namun tetap dihimbau agar warga menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq, lewat panggilan telepon, Jumat (8/10/2021), memberikan ruang agar pendidikan tatap muka di Sumba Timur berjalan, namun tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.
“Ya silahkan jalan. Cuma dengan syarat pastikan semua murid dan juga guru sudah mendapatkan vaksin dosis ke-2 dan juga sekolah-sekolah sudah siap dengan fasilitas seperti tempat cuci tangan harus ada, hand sanitzer, ruang dan tempat duduk sudah disesuikan dengan baik,” tegas Ali.
Wakil rakyat dari Partai Golkar ini meminta masyarakar Sumba Timur jangan kendor dengan protokol kesehatan.
Pihaknya juga tetap mendukung pelaksanaan vaksinasi di setiap wilayah di Sumba Timur dan memprioritaskan wilayah-wilayah yang belum tersentuh vaksinasi.
“Pokoknya kita himbau jangan kendor. Kita harap Gugus Tugas jangan kendor. Untuk vaksinasi kita himbau jangan konsentrasi lagi di kota. Kelihatannya sudah jenuh di kota, padahal bukan jenuh tapi hampir merata sudah selesai, sehingga harus dilakukan di desa-desa yang belum tersentuh dengan vaksin,” imbuhnya.
Untuk memperlancar vaksinasi di desa, menurut Ali, pemerintah bisa memberikan sanksi kepada kepala desa jika persentasi vaksinasinya kurang.
“Kalau kepala desanya tidak mendukung vaksinasi, ya ADD-nya ditahan saja, sehingga persentasinya bagus atau selesai baru dicairkan saja supaya benar-benar mendapatkan hak yang sama dalam vaksinasi,” jelasnya.
Sebenarnya sanksi tersebut, kata Ali, merupakan wujud kebaikan bersama. “Pemerintah harus mangambil tindakan tegas, karena kelihatannya banyak kepala desa yang tidak serius mengurus rakyatnya untuk vaksin,” tandasnya. (np)