WAINGAPU KABARNTT.CO—Kasus Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur terus meningkat, sejalan dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Karena itu perlu alternatif lain selain PPKM untuk menekan peningkatan Covid-19.
Sesuai data pada Posko Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur, Senin (22/2/2021), tercatat penambahan 1 kasus meninggal dari Kecamatan Kota Waingapu. Dengan demikian akumulasi total kasus meninggal di Kabupaten Sumba Timur saat ini tercatat 15 kasus meninggal.
Anggota DPRD Kabupaten Sumba Timur dari Partai NasDem, Yonathan Hani, yang dikonfirmasi lewat Chat Whatshapp, Senin (22/2/2012), menanggapi bahwa penerapan PPKM di Sumba Timur kurang efektif, bukan saja dari penambahan kasus, namun juga terlihat dari aktivitas masyarakat yang tidak berkurang, sehingga penerapan PPKM tidak berdampak.
Karena itu, kata Hani, sebagai anggota DPRD dia sangat berharap ada tindakan nyata di masyarakat mengenai penerapan PPKM tersebut, bukan dimaknai sebatas edaran/aturan tanpa penegasan.
“Penerapan PPKM di Sumba Timur, nampaknya kurang efektif selain penambahan kasus Covid-19 yang terus bertambah. Juga aktivitas masyarakat masih sangat normal, sehingga ini perlu ada penegasan dari pihak Satgas agar penerapan PPKM dapat efektif, atau mungkin alternatif lain selain penerapan PPKM,” kata Hani.
Menurutnya, perlu ada koordinasi antara kecamatan – kelurahan – RT/RW untuk menjaga lingkungan atau warganya masing-masing. Jika perlu hari Sabtu dan Minggu ditetapkan sebagai hari tanpa aktivitas di luar rumah (lock down) atau secara masif dilakukan pembatasan secara ketat aktivitas warga selama 1-2 minggu khusus wilayah/ kecamatan dengan tingkat penyebaran kasus Covid-19 tertinggi.
“Memang ini harus adanya koordinasi antara semua pihak dari tingkat atas sampai tingkat RT/RW untuk secara detail mendata serta mengawasi warganya secara baik dan juga pembatasan aktivitas masyarakat harus secara ketat sehingga penerpan PPKM bisa efekti dan kasus Covid-19 dapat terkendali dengan baik,” serunya.
Sementara, Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Sumba Timur, Letkol Czi. Dr. Dwi Joko Siswanto, S.E, M.I Pol, yang dikonfirmasi terkait penerapan PPKM yang tidak menekan peningkatan kasus di Sumba Timur, mengatakan, PPKM tetap manjur dalam menekan angka peningkatan kasus Covid-19, meskipun tetap terjadi peningkatan yang signifikan, namun yang menjadi masalah adalah bagaimana cara kita menerapkannya, apakah sudah terukur dan dilakukan secara masif atau tidak.
“Memang secara kasat mata tidak menekan angka kasus, namun PPKM tetap manjur. Namun yang menjadi masalah penting saat ini adalah cara kita menerapkannya, apakah sudah dilakukan dengan baik atau tidak, sehingga PPKM tidak manjur, tapi kita saja yang masih mengabaikannya,” jelasnya.
Menurut Dandim Sumba Timur itu, pihaknya memiliki Ide, selain Penerapan PPKM juga harus dilakukan pembentukan RT Sigap, yaitu pembentukan penanganan Covid-19 sampai ke level RT.
Dengan adanya RT Sigap tersebut, sangat diyakini secara pasti dan detail dapat mengetahui data keluar masuknya setiap warga dan tracing akan lebih mudah dilakukan.
Selain itu juga, RT memiliki tanggung jawab untuk mendata warganya serta mengetahui setiap keadaan dan kondisi warganya sendiri. Sehingga ini menjadi solusi yang sangat konkrit yang harus diterapkan. sehingga sinergi antara Babinsa, Bhabinkamtibmas, tenaga medis dan relawan akan terlihat dan terjalin secara nyata dalam penangan kasus Covid-19 tersebut. (np)