PMKRI Cabang Tambolaka St. Agustinus Gelar Latihan Kepemimpinan Kader

sbd pmkri

TAMBOLAKA KABARNTT.CO—Guna mewujudkan kesejahteraan sosial di tengah krisis demokrasi dan krisis kesehatan, PMKRI Cabang Tambolaka Santo Agustinus menggelar Latihan Kepemimpinan Kader Tahun 2021 di Margasiswa PMKRI Cabang Tambolaka, 11- 16 November 2021.

Kegiatan pelatihan dihadiri oleh Camat Loura, Yengo Tanda Kawi, hirarki  Gereja Katolik Pater Agusto, senior-senior PMKRI Abang Antonius Mahemba, Richardus Nino Kaza dan Matius Dama Lere, DPC PMKRI Cabang Tambolaka dan 28 orang peserta LKK dari Cabang Tambolaka dan Calon Cabang Waingapu.

Bacaan Lainnya

Ketua Presidium PMKRI Cabang Tambolaka, Yulius Lere, dalam sambutannya mengatakan LKK merupakan sebuah pembinaan formal berjenjang bagi mahasiswa yang membina diri di PMKRI.

Tujuannya agar kader-kader PMKRI bisa memahami dan mengerti persoalan-persoalan kemasyarakatan. Juga merupakan suatu kesempatan membentuk karakter calon-calon pemimpin yang adaptif, kreatif dan progresif serta mampu memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.

Kesejahteraan sosial tak lain merupakan soal pemenuhan kebutuhan material, spiritual dan sosial agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Hal ini merupakan salah satu amanat Pembukaan UUD NKRI 1945 alinea ke empat.

Terkat dengan krisis demokrasi, kataa Lere, meskipun hak-hak politik terjamin, namun pada praktiknya masyarakat masih ragu-ragu dalam kebebasan berpendapat. Ada juga tekanan yang dirasakan masyarakat ketika menyampaikan aspirasinya, entah itu aparat maupun sesama kelompok masyarakat.

“Untuk mencegah krisis demokrasi, pemerintah harus meningkatkan kapabilitas responsif. Dimana pendekatan persuasif akan lebih baik menghadapi protes dari masyarakat” ungkap Yulius Lere.

Krisis kesehatan, kata Lere, selain  pandemi Covid-19 juga masalah stunting di Sumba Barat Daya (SBD). Permasalahan sanitasi, imunisasi dan pemenuhan air bersih adalah masalah utama mengapa stunting mengakar di SBD. Perlu ada koordinasi dan sinergi antara kementerian dan lembaga pengentasan stunting.

Generasi mudah saat ini, kata Lere, sudah beradaptasi dengan era teknologi digital. Karena itu diharapkan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat terutama yang ketinggalan informasi soal Covid-19, maupun berita atau isu hoax yang memecah belah bangsa. Inovasi generasi mudah juga sangat diharapkan dalam percepatan penanganan Covid-19 dan stunting di SBD.

“Saya berharap, peserta yang mengikuti LKK ini mampu mengoptimalkan diri untuk belajar agar menjadi proaktif, mampu mengutamakan yang utama, mampu menempatkan diri dan selalu memahami keadaan masyarakat dan mampu menjadi berbeda dari mahasiswa lain, memiliki daya tarik dan mampu bersaing di tengah dinamika sosial,” harap Lere.

Dalam sambutannya Camat Loura, Yengo Tanda Kawi, mengatakan Latihan Kepemimpinan Kader PMKRI Cabang Tambolaka itu sangat luar biasa, terlebih di dalam mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan yang betul-betul punya hati, profesional, disiplin, komitmen, antikorupsi atau kejahatan, karena korupsi bagian dari kejahatan juga, anti kekerasa, kebebasan berpendapat yang beretika.

“Saya salut dan kegiatan ini, luar biasa,” kata Yengo T Kawi.

Sementara itu Pater Agusto dari hirarki Gereja Katolik juga sangat mendukung kegiatan ini. Karena  proses LKK  ini merupakan kegiatan untuk mempersiapkan kader-kader  Gereja di masa yang akan datang.

“Pemimpin itu adalah pilihan Allah,  maka jadilah pemimpin yang melayani sepenuh hati dan lebih mementingkan kepentingan umum terutama demi kesejahteraan rakyat atau masyarakat,” kata Pater Agusto.

Salah seorang senior PMKRI,  Antonius Mahemba, menjelaskan PMKRI adalah organisasi pembinaan dan perjuangan yang mempersiapkan kader-kader terbaik agar mampu menjawab persoalan sosial kemasyarakatan.

Untuk menjawab persoalan sosial kemasyarakatan PMKRI melakukan yang namanya Sistem Pembinaan PMKRI yakni MPAB, MABIM dan LKK yang merupakan sistem pembinaan formal berjenjang tertinggi di Cabang, lalu ada KSR dan KSN sistem pembinaan formal non berjenjang ditingkat Regional dan Nasional. (ota)

Pos terkait