Peralatan Rumah Tangga Rusak, Lansia Sikumana Datangi PLN

Kupang Demo PLN

KUPANG KABARNTT.CO—Puluhan warga RT 33, 34 RW 13, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, yang kebanyakan para lanjut usia (Lansia)  mendatangi Kantor PLN Cabang Kupang Kota, Senin (22/11/2021) pagi.

Mereka  menagih janji PLN yang sudah hampir 3 tahun tak kunjung menambah daya pada gardu listrik di wilayah tersebut.

Bacaan Lainnya

Daya yang rendah dan tidak stabil mengakibatkan banyak peralatan rumah tangga yang mesti menggunakan energi listrik rusak.

Menurut salah satu warga RT 33, Sales Nila, daya di gardu tidak cukup untuk memenuhi masyarakat Sikumana. Tak pelak daya listrik turun naik, bahkan sering sekali listrik mati hidup.

Akibatnya, kata Nila, barang-barang elektronik seperti bola lampu, lemari es, televisi bahkan laptop rusak akibat daya listrik yang turun naik tersebut.

“Kami tidak pernah nikmati listik yang baik, padahal kami adalah warga Kota Kupang. Kami sudah menderita dengan situasi ini dari tahun 2019. Kami sudah lakukan pengajuan dari bulan Maret 2019 dan sampai hari ini pengaduan kami tidak pernah direspon PLN. Memang mereka datang survai tapi tidak pernah ada tindakan nyata, sehingga hari ini kami datang lagi untuk buat pengaduan yang kedua kalinya,” tegas Nila.

“Dan jawabannya sama dengan tahun 2019, mereka akan survai. Tapi kenyataannya tidak pernah kami rasakan hasilnya secara nyata,” tambahnya.

Warga lain, Ruben Rohi, mengatakan upaya yang dilakukan warga adalah mengajukan pengaduan kepada pihak PLN Cabang Kupang Kota untuk menambah daya di gardu. Usulan  sudah sejak Maret 2019.  Pihak PLN sudah datang survai, namun sampai dengan hari ini belum ada hasil.

“Mereka memang datang cek dan foto gardu dan sampai sekarang tidak pernah memberikan solusi kepada kami. Pengajuan tertulis kami sudah ajukan, namun sama saja. Mereka memang dengan alasan corona, sehingga belum perbaiki. Namun sudah hampir 2 tahun belum ada titik terang sama sekali,” kata Ruben.

Ibu rumah tangga, Ros Djemani, sangat menyayangkan sikap malas tahu dari PLN yang tidak kunjung ada kabar baik. Padahal Kelurahan Sikumana masih dalam Kota Kupang, tapi diabaikan seperti anak tiri.

“Anak saya guru dan dia tidak bisa buat apa-apa, apalagi dia harus mengajar secara online. Dia terpaksa menumpang cas atau mengajar online di temannya yang listriknya bagus. Memang kami harus datang lagi di kantor PLN, meskipun kami sudah tua, tapi kami butuh penerangan,” kata Ros.

Ros menuturkan, jika alat elektroniknya juga hampir semua rusak karena daya listrik yang naik turun.  Ros mengaku lemari es dan telivisi di rumahnya sudah rusak.

“Jika PLN tidak memenuhi kebutuhan kami warga Kota Kupang, mungkin kami mendatangi kantor Pemerintah Kota Kupang. Jika tidak bisa ya supaya kami pakai pelita dan lilin saja, daripada kami rugi dengan semua alat elektronik kami rusak,” kata Ros menggerutu.(np)

Pos terkait