BORONG,KABARNTT.CO—Proyek pengerjaan lapisan penetrasi (Lapen) dengan nama Paket Simpang Lima-Lengor, Manggarai Timur, diduga asal jadi. Tak ayal hasilnya buruk dan tidak berkualitas.
Sebagaimana hasil pantauan media ini baru-baru ini, di beberapa titik tertentu kondisi jalan sudah mengalami kerusakan parah. Padahal proyek dengan pagu anggaran Rp 1.917.954.000 tersebut usianya belum genap satu bulan.
Stevanus Sambung, salah satu warga setempat yang menggunakan jalan, saat ditemui kabarnnt.co di lokasi mengatakan sangat menyayangkan kualitas pengerjaan jalan seperti itu. Sebab, kata Sambung, pengerjaan lapen yang harus diutamakan adalah drainase.
“Pihak kontraktor memaksa diri untuk kerja di musin hujan begini.hingga hasilnya tidak bagus. Itu karena siram aspal pada saat hujan,” kata Sambung.
Sambung berharap DPRD dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur harus menindaklanjuti pengerjaan Lapen Simpang Lima-Lengor itu.
Evaritus S. Suwardi, anggota DPRD Manggarai Timur dari Dapil 4, mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan monitoring bersama Kepala Dinas PUPR Manggarai Timur.
“Secara kelembagaan yang sesuai dengan tupoksi kita masing-masing, kita sudah turun ke lokasi proyek bersama Kadis PUPR. Pemda, dalam hal ini Dinas PUPR harus bertindak tegas terhadap kontraktor yang kerjanya asal-asal begini,” kata Suwardi.
Saat dihubungi via telepon, Sabtu (9/1/2021), Kadis PUPR Manggarai Timur, Yoseph Marto, mengungkapkan bahwa proyek tersebut dikerjakan CV Perintis.
“Setelah melakukan monitoring di lokasi beberapa waktu lalu, kita langsung bertindak tegas terhadap kontraktornya. 30 persen dari pagu diblokir dan tidak akan dicairkan lagi jika yang bersangkutan belum memperbaiki kerusakannya,” tandas Marto. (adi)