KUPANG KABARNTT.CO—Pemerintah Provinsi NTT membagi 300 tabung oksigen untuk 10 rumah sakit di Kota Kupang yang menangani pasien positif Covid-19.
Penyerahan secara simbolis oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, kepada perwakilan dari masing-masing rumah sakit yang disaksikan Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man, berlangsung di Rumah Sakit Jiwa Naimata, Kupang, Senin (8/2/2021).
10 rumah sakit yang menerima bantuan oksigen tersebut antara lain RSUD WZ Johannes sebanyak 50 tabung, RSUD SK Lerik 50 tabung, RS. St. Boromeus 20 tabung, RS Leona 20 tabung, RS Bhayangkara 15 tabung, RS Wirasakti 15 tabung, RS Kartini 10 tabung, RS TNI AL. Lantamal Kupang 5 tabung dan RSJ Naimata 5 tabung.
Pembagian tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah sakit saat ini. Untuk tabung yang tersisa akan dijadikan stok yang akan didistribusikan sesuai dengan kebutuhan dari rumah sakit.
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, mengakui saat ini stok oksigen di Kota Kupang masih kurang. Namun dia memastikan pagi ini ada 900 kontainer tabung oksigen milik pihak swasta yang sedang bongkar muat di pelabuhan, yang bakal menjamin ketersediaan stok oksigen di Kota Kupang.
Pada kesempatan yang sama Nae Soi menyampaikan bersama Wakil Walikota Kupang akan berusaha keras mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Kupang. Untuk pasien positif yang berkategori sedang dan ringan disarankan untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing dan mengonsumsi ramuan yang diakui oleh BPOM dan sesuai surat edaran Dirjen Kesehatan Kementerian Kesehatan RI seperti kelor, jahe, kunyit dan lainnya.
Pemprov NTT bekerja sama dengan Pemerintah Kota Kupan, kata Nae Soi, juga akan mengadakan vitamin dan obat anti virus yang akan didistribusikan kepada masyarakat.
Untuk rencana tersebut, menurutnya, Pemkot Kupang telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 80 miliar.
Diakuinya Pemprov memberi perhatian lebih untuk Kota Kupang karena kondisi saat ini butuh penanganan serius. Namun dipastikannya kabupaten lain juga tentu diperhatikan dan mendapat dukungan dari Pemprov untuk penanganan Covid-19.
“Prinsip kami keselamatan manusia no compromise, keselamatan rakyat di atas segala-galanya. Karena kami adalah pelayan masyarakat, maka wajib hukumnya kami melayani masyarakat,” pungkasnya.
Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man, sesaat sebelum penyerahan tersebut kepada wartawan menyampaikan hingga saat ini, setelah pemberlakuan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kepatuhan masyarakat Kota Kupang dalam penerapan protokol kesehatan sudah makin baik.
Namun diakuinya masih ada juga beberapa yang melanggar sehingga petugas masih terus melakukan operasi prokasih setiap hari.
Pemkot Kupang, kata Herman Man, telah merancang konsep penerapan PPKM tingkat mikro. Saat ini tengah dalam tahapan finalisasi konsep terutama tentang bagaimana koordinasi tingkat kelurahan, kecamatan serta koordinasi dengan pihak rumah sakit.
Wawali menambahkan Pemkot Kupang tengah berencana menyediakan fasilitas isolasi bagi warga kurang mampu yang terpapar Covid-19. Penentuannya berdasarkan rekomendasi dari lurah setempat yang memastikan orang tersebut tidak mampu secara ekonomi dan memiliki rumah yang tidak layak untuk dilakukan isolasi mandiri.
Pasien tidak mampu tersebut akan dirawat selama 10 hari dan diberikan vitamin serta obat yang disarankan bagi pasien positif Covid-19. (pkp_ans/den)