WAINGAPU KABARNTT.CO—Pemerintah Kabupaten Sumba Timur saat ini sedang melakukan pendataan, survai dan pemetaan wilayah yang terdampak badai seroja. Banyak rumah yang terendam dan banyak pula lahan pertanian yang rusak.
Dalam pendataan dan pemetaan sementara oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumba Timur, lebih dari 150 KK dari 5 kecamatan di Sumba Timur yang akan direlokasi.
Lima kecamatan tersebut yakni Kecamatan Matwai La Pau, tepatnya di Desa Katiku Tanah, sekitar 30-an KK, Kecamatan Karera di Ngongi masih dalam pemetaan, Kecamatan Uma Lulu data belum detail, Kecamatan Rindi hampir 30-an KK, dan Kecamatan Kambera ada dua titik hampir 30-an KK yang akan direlokasi.
Bupati Sumba Timur, Drs. Kristofel A. Praing, ketika dihubungi kabarntt.co melalui telepon, Jumat (23/4/2021), membenarkan ada warga yang akan direlokasi. Namun data dan pemetaan sementara dilakukan oleh tim di lapangan.
“Kalau yang berkaitan dengan data jumlah kerusakan, mulai dari jalan, jembatan, rumah dan lainnya dengan kriteria rusak berat, sedang, dan ringan untuk seluruh Sumba Timur sudah ada data. Namun sekarang kita menunggu yang berkaitan dengan data relokasi, karena kriteria relokasi sangat berbeda dengan yang lain sehingga memang kita akan fikskan datanya dan kirim ke pusat,” jelas Praing.
Praing mengatakan, saat ini pihaknya menunggu data lengkap dan detai dari BPBD Sumba Timur dan akan secara resmi dikirim ke pusat. Dan pusat akan melakukan survai lagi untuk memastikan data-data yang ada, apakah benar atau tidak.
“Jadi memang kita tunggu semua data fiks dan juga pemeriksaan dari pusat. Kriteria relokasi memang dari pusat yang tentukan, namun kami tetap menyiapkan lahan untuk relokasi tersebut,” imbunhya.
Untuk relokasi, lanjut Praing, akan dilakukan di kecamatan masing-masing. “Kami akan siapkan, ada yang sudah fiks dan ada juga yang sementara kami cari. Untuk lahan relokasi sementara kami cari, ada yang sudah ada dan ada yang masih dipertimbangkan,” serunya.
Sementara Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq, mengimbau Pemerintah Kabupaten Sumtim agar berbenah dan segera memfinalkan data kerusakan kepada pemerintah pusat. Dengan demikian bantuan-bantuan dari pusat segera diturunkan ke masyarakat, sehingga masyarakat kembali berbenah dan melakukan aktivitas secara normal lagi.
“Kami tetap mendorong pemerintah daerah agar segera melaporkan data ke pemerintah pusat agar bantuan dari pusat bisa turun secepat mungkin. Kasian masyarakat masih mengungsi karena memang rumah mereka rusak dan tidak bisa ditempati” imbuh Ali, wakil rakyat dari Partai Golkar ini.
Terkait relokasi warga, Ali juga meminta pemkab agar memperhatikan kebutuhan dari warga yang akan direlokasi. Tidak hanya memperhatikan lahan, namun juga pekerjaan sehari-hari mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka yang juga harus lebih diperhatikan.
“Kita berharap bahwa pemerintah tidak sekadar merelokasi masyarakat di tempat yang sudah disediakan, namun memang tetap memperhatikan karakter pekerjaan mereka masing-masing, seperti yang nelayan tetap diberikan tempat sebagai nelayan, petani juga ya harus memberikan lahan untuk bertani dan yang lainnya juga harus seperti itu, agar masyarakat yang direlokasi tidak bermasalah nanti,” tegasnya. (np)