KEFAMENANU KABARNTT.CO – Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Drs. Juandi David, secara resmi membuka lomba Pacuan Kuda, Kamis (11/11/2021), dalam rangka memperebutkan Piala Bupati yang ke-17 tahun 2021.
Kegiatan tahunan yang akan berlangsung selama 4 hari (11-14 November 2021) di Obyek Wisata Tanjung Bastian, Kecamatan Insana Utara itu diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat serta dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Sebagaimana disaksikan wartawan, Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David, dalam sambutannya mengatakan, pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun ini telah menguncang seluruh sendi kehidupan, termasuk sektor pariwisata.
Kebijakan pembatasan kegiatan sosial berskala besar dan work from home (WFH) telah membatasi dan mengurangi tingkat kunjungan wisatawan, termasuk berbagai event pariwisata tahunan di Kabupaten TTU seperti pacuan kuda, wonderfull Indonesia, Sail Indonesia serta berbagai event pariwisata lainnya yang harus ditiadakan selama dua tahun terakhir ini.
Meski demikian, kata Juandi, terhadap pembatasan-pembatasan tersebut, pemerintah pusat dan daerah tetap berusaha untuk membantu pengusaha maupun pekerja di bidang pariwisata agar tetap hidup dan menjalankan usahanya melalui upaya yang dilakukan seperti kemudahan mendapatkan fasilitas perbankan, keringanan pajak, bantuan langsung tunai dan bentuk intervensi lainnya yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.
“Selamat datang saya ucapkan kepada para peserta kejuaraan pacuan kuda, para pemilik kuda dan tim yang datang dari berbagai daerah, baik dalam wilayah NTT maupun dari luar wilayah NTT. Semoga kegiatan ini dapat memberikan efek positif, tidak saja bagi bapak-ibu yang berlomba, namun juga dampak yang positif bagi masyarakat, khususnya masyarakat kabupaten TTU serta dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten TTU tercinta,” kata Bupati Juandi.
Dalam kesempatan itu, Bupati Juandi juga mengingatkan bahwa dalam masa pandemi yang belum berakhir ini semuanya tetap patuh pada protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Ini bertujuan agar kegiatan ini tidak menciptakan kluster baru penyebaran covid-19.
“Perlu saya ingatkan bahwa penanganan Covid-19 adalah tanggung jawab kita bersama, bukan tanggung jawab orang yang menderita dan keluarganya, namun menjadi tanggung jawab semua pihak. Dan cara yang paling sederhana adalah mengikuti anjuran pemerintah,” tegas Juandi.
Juandi juga menuturkan, dalam masa awal kepemimpinannya bersama Wakil Bupati TTU, Drs. Eusabius Binsasi, pandemi Covid-19 merupakan sebuah tantangan besar yang harus dihadapi.
Di satu pihak keselamatan, kesehatan warga masyarakat menjadi perhatian utama. Namun di lain pihak setiap hari masyarakat harus memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka adalah tugas pemerintah memastikan kemudahan berusaha bagi siapa saja.
“Yang telah dan sedang dilakukan adalah program vaksinasi yang terus digenjot untuk mencapai angka herd immunity, memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan, dan dukungan terhadap terselenggaranya kegiatan pariwisata dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” terang Juandi.
Ia pun meyakini, jika pandemi ini berakhir sektor yang pertama yang paling merasakan dampaknya adalah sektor pariwisata. Karena masyarakat yang telah jenuh dengan pembatasan-pembatasan sosial, atau WFH akan melakukan aktivitas pariwisata secara massal, sehingga akan meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata.
Juandi berharap, jika dalam perlombaan ini terdapat kekeliruan yang dibuat oleh panitia, agar disampaikan dengan pikiran yang tenang dan bijak sehingga tidak menggangu jalannya perlombaan. Jika belum dapat diperbaiki saat ini, maka tentu akan menjadi masukan untuk perbaikan di waktu yang akan datang.
“Kehadiran bapak-ibu yang datang dari berbagai tempat ke Kabupaten TTU tentu berharap agar timnya keluar sebagai pemenang. Namun sebagaimana kita ketahui bahwa dalam sebuah pertandingan pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Maka saya harapkan agar yang kalah dapat menerima kekalahan itu secara sportif dan yang menang tidak perlu bereforia secara berlebihan,” kata Juandi. (siu)