Nenek Maria Kneka Ritan Kejar Vaksin Kunjungi Anaknya

MAMA JANDA

Para tenaga medis yang membantu vaksinasi di S’negor Cafe, Mokantarak, Larantuka, Sabtu (4/9/2021), sudah lelah. Hari sudah mulai gelap.  Panitia dari Yellow Clinic Golkar Flores Timur (Flotim) juga sudah melepas lelah. Rehat, menarik nafas.

Ketua DPD Golkar Flotim,  Yosep Sani Betan, sudah meminta pukul 18.00 wita menutup pelayanan. “Pintu depan jalan dan meja panitia sudah saya tutup. Dua  stand puskesmas sudah selesai duluan. Tinggal satu stand puskesmas yang saya minta berlahan hingga akhir. Tak boleh ditutup karena frekuensi kedatangan peserta sudah mulai menurun sejak jam lima lewat,” tutur Nani Betan, sapaan akrab Yosep Sani Betan.

Bacaan Lainnya

Yang tersisa di tenda adalah mereka yang sudah mendapat kartu. Tidak banyak lagi. Stok vaksin juga sudah habis.

Nani Betan, para nakes, tim Yellow Clinic, semua pengurus dan kader Golkar Flotim puas. Puas karena sukses memberi vaksin kepada lebih dari 3.200 orang. Jumlah ini adalah lonjakan tiga kali lipat dari kuota yang diberikan.

Tak dinyana datang seorang nenek tua. Namanya Maria Kneka Ritan. Dia janda 72 tahun. Suaminya sudah lama meninggal. Hari-hari Nenek Maria masak garam membiayai hidup keluarganya.

Nenek Maria tiba di S’negor Cafe pukul 18.20 Wita.  Dia jalan kaki. Berdiri saja di depan jalan. Persis di pintu masuk. Berdiri diam saja.

Melihatnya berdiri kebingungan, beberapa pengurus Golkar mendekatinya. Nenek Maria ditanya, apakah hendak divaksin?

”Iya, saya bulan depan mau pergi ikut wisuda anak saya. Katanya harus pake surat  vaksin, saya mau ambil surat vaksin,” kata Nenek Maria. Dia menggunakan bahasa daerah Lamaholot.

Nani Betan kemudian membawa Nenek Maria masuk ke S’negor Cafe. Yang jadi soal, stok vaksin habis. Nani kemudian berkoordinasi dengan petugas kesehatan, apakah masih ada stok untuk melayani Nenek Maria. Petugas terpaksa bongkar di mobil mencari stok.

“Ternyata masih ada 1 vial yang sisa untuk dua orang.  Masalahnya harus butuh satu lagi orang untuk menghabiskan satu vial ini. Akhirnya yang satunya kita jemput  di rumah sehingga nenek ini menjadi terakhir yang divaksin,” tutur Nani.

Melayani Nenek Maria hingga pada injuri time sekaligus memperlihatkan totalitas pelayanan yang ditunjukkan tim Yellow  Clinic Golkar Flotim dan petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Flores Timur.

Harus diakui, sekitar 40 tenaga kesehatan yang dikerahkan dari 3 puskesmas di Larantuka melakukan pelayanan di S’negor Cafe dengan penuh tanggung jawab. Kepala Dinas Kesehatan Flotim, dr. Agustinus Ogie Silimalar, bahkan terjun langsung memantau pelaksanaan vaksinasi dengan jumlah orang sebanyak itu.

Ogie memberi apresiasi yang tinggi kepada Partai Golkar karena bisa memfasilitasi sehingga lebih dari tiga ribu orang yang terlayani mendapat vaksin.

Di Flotim, menurut Ogie, sejauh ini baru sekitar 11 persen warga yang terlayani vaksin. Capaian ini masih sangat rendah untuk mengejar 70 persen guna mencapai herd immunity (kekebalan kelompok).

Warga yang datang hendak menerima vaksin juga sangat antusias. Mereka tertib dan menjaga protokol kesehatan. Tertib karena panitia membagi jadwal vaksinasi menurut kelurahan dan desa.

Panitia mendaftar 2.500 orang yang menerima vaksin. Itu juga mesti dibatasi.  Syukur pada pada dua hari pelaksanaan di tiga titik, sebanyak 3.218 orang yang tervaksin.

Warga yang datang menerima vaksin juga sangat puas dengan pelayanan Yellow Clinic Golkar. Puas karena pelayanannya cepat, mudah dan lancar.  Mereka mengaku sudah beberapa kali mencoba mengikuti vaksinasi di tempat lain, tetapi tidak dapat jatah.

Pesan dan harapan mereka satu saja: Golkar kembali memfasilitasi vaksinasi  untuk masyarakat guna mengejar herd immunity. (tony kleden)

Pos terkait