Melki Laka Lena Pimpin Komisi IX Jadi Relawan Uji Klinis Fase 2 Vaksin Nusantara

Melki Laka Lena di Semarang

SEMARANG KABARNTT.CO—Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan kerja untuk memantau jalannya penelitian dalam pembuatan vaksin nusantara di Rumah Sakit Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, Senin (15/2/2021).

Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena, memimpin tim Komisi IX ke Semarang.

Bacaan Lainnya

Ketua DPD Golkar NTT itu  mengatakan, pihaknya siap untuk menjadi relawan uji klinis fase II vaksin Covid-19 buatan dalam negeri tersebut.

Sejumlah anggota Komisi IX DPR tersebut di antaranya Abidin Fikri dari Fraksi PDIP, Darul Siska (Fraksi Partai Golkar), Fadholi (Nasdem), Ade Riski Pratama (Gerindra), dan Nurul Yasin (PKB).

“Semua anggota Komisi IX yang hadir bersedia untuk menjadi relawan uji klinis fase 2 vaksin nusantara,” kata Melki kepada kabarntt.co, Rabu (17/2/2021) pagi.

Ketua DPD I Partai Golkar NTT ini menambahkan, pihaknya mendorong agar ada percepatan dalam pengembangan vaksin nusantara berdasarkan Inpres Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Produksi dan Penggunaan Obat dan Alat Kesehatan dalam Negeri.

Melki mengatakan, hasil paparan dari tim peneliti vaksin nusantara yang menggunakan metode pengambilan sempel darah dari calon penerima vaksin, baru kemudian sempel tersebut diletakkan ke alat khusus untuk kemudian dipertemukan dengan antigen.

Kemudian, sampel darah tadi dibiarkan selama sepekan untuk menghasilkan antibodi sebelum disuntikkan kembali kepada penerima vaksin nusantara setelah menghasilkan antibodi untuk melawan virus corona.

“Di dalam proses dan darah itu tadi akan menghasilkan semacam antibodi dan vaksin sendiri yang berasal dari orang tersebut,” jelas Melki, jebolan apoteker Universitas Sanata Darma Yogyakarta ini.

Berdasarkan paparan dari tim peneliti vaksin nusantara ini,  jelas Melki, dipastikan aman setelah melakukan uji klinis fase 1 kepada lebih dari 30 relawan vaksin. Meski begitu, ia mendorong agar BPOM segera mengecek hasil temuan dari ujin klinis fase 1 vaksin nusantara.

Melki menambahkan, tim peneliti juga memaparkan vaksin nusantara aman untuk semua golongan, termasuk bagi warga yang memiliki komorbid dan anak-anak.

“Lebih dari 30 orang yang diuji klinis tahap satu itu hasilnya aman dan tidak menimbulkan efek dan gejala apa pun yang membahayakan. Dan hasil penelitan dari antibodinya atau imunogenitas atau kemampuan untuk menghasilkan daya tahan tubuh terhadap covid itu juga tinggi,” imbuhnya.

Komisi IX DPR RI, kata Melki, memastikan akan mengawal pengembangan vaksin nusantara, terlebih vaksin Covid-19 ini dibuat secara personal dan buatan anak bangsa.

“Kalau misalnya data dari tim peneliti setelah dicek lebih lanjut oleh BPOM memenuhi ketentuan pembuatan vaksin yang aman dan berkhasiat, maka bangsa Indonesia bisa merayakan dengan suka cita temuan ini. Kita harus bersyukur anak bangsa mampu membuat vaksin seperti ini,” ujarnya.

Dia berharap, pembuatan vaksin nusantara bisa dikerjakan secepat mungkin sehingga Komisi IX DPR mendorong agar BPOM tidak hanya menunggu laporan dari setiap tahapan uji klinis, namun turut terlibat memastikan pembuatan vaksin nusantara tersebut memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku. (den)

Pos terkait