LARANTUKA KABARNTT.CO—Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, menegaskan pentingnya vaksinasi melawan Covid-19. Tubuh yang sudah memiliki imun karena mendapat suntikan vaksin akan kuat melawan virus mematikan ini.
Mekeng menegaskan pentingnya vaksinasi di hadapan warga Pohon Bao, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Kamis (11/11/2021) malam.
Pohon Bao menjadi titik keempat kunjungan kerja daerah pemilihan Mekeng, setelah sebelumnya mengunjungi Desa Boru dan Seminari San Dominggo Hokeng di Kecamatan Wulanggitang, Desa Lewoloba (Kecamatan Ile Mandiri) dan Dusun Kewuko, Desa Oyangbarang, Kecamatan Wotan Ulumado.
Di semua titik kunjungan kerjanya, anggota DPR RI dari Fraksi Golkar itu disambut hangat dan antusias warga. Wakil Ketua Umum DPP Golkar itu didampingi Wakil Sekjen, Herman Hayong, Ketua DPD Golkar Flores Timur, Yosep Sani Betan, dan para pengurus DPD Golkar Flores Timur, kecamatan hingga desa.
Di hadapan warga Pohon Bao, Mekeng mengingatkan bahaya Covid-19 dan dampak ikutannya terutama sektor ekonomi. Karena itu Mekeng menegaskan pentingnya vaksinasi membentuk imun tubuh.
“Virus Covid-19 masih ada, jangan dianggap enteng, seolah-olah sudah selesai karena dilonggarkan dengan PPKM. Masyarakat harus tetap pada protokol kesehatan. Yang paling penting ya vaksinasi. Kita sudah salurkan vaksin di setiap daerah dan masyarakat dapat datang di pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin,” tegas Mekeng.
Menurutnya, pandemi Covid-19 sudah kita rasakan hampir 2 tahun. Covid-19 juga mengubah perilaku dan cara kita bersosialisasi di tengah masyarakat.
“Dulu kita mau ke mana-mana naik pesawat tidak terlalu repot, sekarang kita harus datang dulu ke laboratorium untuk PCR. Dulu kita ke restoran kita tidak terlalu peduli dengan orang di sebelah kita, sekarang kita agak menjauh. Naik kendaraan umum pun demikian. Semua warung makan ditutup, restoran, hotel-hitel tidak ada pengunjung dan seluruh pabrik ekonomi ditutup hingga membuat perekonomian kita turun jauh,” papar Mekeng.
Akibat pandemi Covid-19 itu, jelas Mekeng, Indonesia mengalami defisit. Penerimaan negara hilang Rp 197 triliun karena Covid-19.
“Karena apa? Karena semua sumber perekonomian tutup sehingga banyak pengangguran. Dengan begitu penerimaan kita hilang 197 triliun. Namun memang negara kita tidak boleh diam, kita harus mencari anggaran itu dengan cara memotong dari kegiatan-kegiatan ekonomi di daerah dan yang pasti ekonomi di daerah tidak akan jalan dan perekonomian kita semakin jatuh dan yang jelas akan terjadi masalah sosial,” imbuhnya.
Mekeng mengatakan, kekurangan itu harus ditutup dengan pijaman. “Pinjaman kita naik dua kali lipat. Dulu kita hanya Rp 2 triliun lebih, sekarang sudah Rp 6 triliun lebih. Pinjaman harus kita lakukan untuk memberi bantuan kepada masyarakat. Karena itu kita harus tunduk kepada himbaun pemerintah mematuhi prokes yang ketat,” tandasnya. (np)