KUPANG KABARNTT.CO—Anggota Fraksi Golkar DPRD Kota Kupang, Tellendmark D Daud, meminta masyarakat Kota Kupang tidak terprovokasi dengan pernyataan berbau SARA dan rasis yang diduga diucap Ketua DPRD Kota Kupang, Yeheskiel Loudoe.
“Masyarakat jangan pernah terprovokasi dengan pernyataan Ketua DPRD. Kami anggap bahwa pernyataannya itu tidak pernah mewakil lembaga DPRD Kota Kupang, karena tidak melalui suatu rapat dengan kami anggota DPRD Kota Kupang, sehingga kami anggap pernyataannya itu adalah pernyataan pribadi,” kata Tellend dalam konferensi pers dengan wartawan di Restoran Nelayan, Kota Kupang, Sabtu (29/5/2021) sore.
Sebelumnya beredar luas video berbau SARA dan rasis yang diduga diucap Ketua DPRD Kota Kupang, Yeheskiel Loudoe. Video yang mulai ramai di media sosial itu mendapat reaksi beragam dari netizen.
Tellend meminta masyarakat memaklumi pernyatan yang dinilai sebagai pernyataan pribadi itu.
“Kami meminta dengan sangat agar Pak Yeheskiel dalam memberikan statemen kepada siapapun harus dengan sangat hati-hati. Karena apa? Karena dia adalah ketua di lembaga yang sangat bermartabat ini, sehingga tidak menimbulkan persepsi yang lain di tengah masyarakat,” kata mantan Ketua DPRD Kota Kupang ini.
“Mungkin Pak Ketua tidak bermaksud ke sana, dan kami berharap begitu supaya jangan melebar ke mana-mana yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Kita sangat dikenal dengan Nusa Tertinggi Toleransi sehingga benar-benar kita menempatkan diri sebaik mungkin di tengah masyarakat,” kata Tellend.
Sementara Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Kupang, Yuventus Tukun, juga menjelaskan Fraksi Nasdem merasa prihatin dan sangat menyayangkan apa yang sedang terjadi atau apa yang menjadi pernyataan dari Ketua DPRD Kota Kupang yang sudah viral dan heboh di tengah masyarakat.
“Pernyataan beliau tidak mewakili lembaga DPRD Kota Kupang. Dan saya kira beliau lupa sumpah janjinya dulu saat diangkat menjadi anggota ataupun ketua DPRD. Kami diamanatkan menjaga konstitusi, undang-undang termasuk berkewajiban menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” tegas Yuven.
Yuven meminta maaf atas apa yang terjadi dengan pernyataan itu. Dia berharap
agar masyarakat tidak terprovokasi dengan pernyataan Loudoe.
“Pada kondisi dan situasi ini kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kekisruhan yang sedang terjadi. Kami sangat berharap masyarakat tidak terprovokasi, dan masyarakat tetap tenang,” imbuhnya.
Ketua Fraksi Golkar, Jemari Joseph Dogon, juga sangat menyayangkan peryataan Yeheskiel Loudue yang tidak diwarnai semangat kebinekaan.
“Daerah ini tidak boleh dikotakkan oleh siapa pun. Kita kan satu dalam kebinekaan dan harus menjaga agar lebih rukun. Jangan pernah kita mencederai daerah ini dengan pernyataan-pernyataan yang memprovokasi,” kata Dogon.
“Saya sangat kecewa apa yang disampaikan oleh Pak Yeheskiel. Sesungguhnya kita tidak boleh menyampaikan pernyataan-pernyataan seperti itu, sebagai saudara di lembaga DPRD Kota Kupang tentu sangat disayangkan apa yang disampaikan sangat tidak pas dan tidak tepat. Sangat menyedihkan pernyataan seperti itu,” kata Dogon.
Dogon juga menghimbau masyarakat Kota Kupang tidak terprovokasi dan tetap tenang dengan kondisi ini. Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan semua pihak agar segera menyelesaikan persoalan ini agar tidak menjadi bumerang bagi kebinekaan. (np/den)