KUPANG KABARNTT.CO—Badai seroja sudah 7 bulan berlalu. Banyak warga NTT terdampak angin kencang ini. Meski datang dari mana-mana, bantuan seroja masih juga mengendap dan belum disalurkan.
DPRD NTT mendesak Pemda NTT segera menyalurkan bantuan kemanusiaan itu kepada warga terdampak. Dana yang sifatnya emergensi ini belum disalurkan dengan alasan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) NTT belum memberikan data penggunaan dana tersebut.
Anggota Fraksi Golkar DPRD NTT, Jonas Salean, lewat sambungan telepon, Kamis (4/11/2021), mendesak Pemerintah NTT dalam hal ini BNPBD NTT agar segera menyalurkan dana seroja dari pihak ke tiga yang masih mengendap di rekening Pemda NTT.
“Sebagai anggota DPRD Provinsi NTT dari Dapil Kota Kupang, kami desak agar sebelum Desember harus sudah disalurkan kepada masyarakat. Juga khusus di Kota Kupang segera disalurkan, kasian masyarakat yang terdampak yang harus membenahi bangunanya yang hancur akibat seroja,” tegas mantan Walikota Kupang ini.
Jonas mengatakan, Pemerintah NTT sudah berjanji siap menyalurkan dana itu dalam bulan ini.
“Tadi menurut Asisten II dan Kepala BNPBD akan disalurkan bulan November di 22 kabupten/kota. Memang terlambat karena kendala koordinasi antarkabupaten/kota. Kita juga minta pemerintah provinsi segera berkoordinasi secara intens dengan pemerintah kabupaten/kota, karena data-data masyarakat yang terdampak itu kabupaten/kota yang tahu, sehingga harus cepat diselesaikan dengan baik,” desak Ketua Golkar Kota Kupang ini.
Jonas berharap dan menghimbau Pemda NTT transparan menyalurkan bantuan ini kepada masyarakat terdampak.
seperti pernah diberitakan, badai seroja menghantam sejumlah kabupaten di NTT awal April 2021 lalu. Ribuan rumah hancur, fasilitas umum seperti tiang listrik dan telepon beserta kabel jaringan jatuh ke tanah.
Di Adonara, Flores Timur tanah longsor mengubur rumah dan puluhan nyara. Di Ile Ape, Lembata banjir merendam puluhan rumah dan merenggut nyawa puluha orang. (np)