KEFAMENANU KABARNTT.CO—Berbekal kemauan dan niat mulia menciptakan lapangan kerja baru, Gregorius Abi, warga Kelurahan Sasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara mencoba peruntungan dengan membuka usaha bengkel las listrik pribadi.
Barang yang biasa dikerjakan Gregorius yakni rak piring, rak cuci piring, rak bunga, tungku, trali, tangga dan sejumlah perabot lain.
Kepada wartawan, Senin (5/7/2021), Gregorius Abi, pengusaha bengkel las mengungkapkan, usahanya berjalan berkat semangat kerja yang bertujuan untuk menopang kehidupan keluarga.
“Usaha las yang saya tekuni saat ini baru berjalan 3 bulan lebih, Ini modal nekad, niat dan semangat kerja saja, karena saya bukan basicknya STM atau sekolah teknik lain tapi basik saya di pertanian,” tutur Gregorius.
Selain itu, kata alumnus Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang ini, tentunya ini merupakan salah satu bentuk dari prinsip kerja, yakni kerja keras, kerja cerdas yang dapat menghasilkan keuntungan.
“Saya cuma bermodalkan semangat kerja yang tinggi untuk memulai. Dan nyatanya saat ini saya sudah berjalan 3 bulan lebih,” kata Goris, panggil akrab Gregorius.
Dikatakan Gregorius, dirinya belajar las secara otodidak di YouTube dan ada juga aplikasi lain.
“Saya beli alat perlengkapan las ini untuk belajar-belajar las dari YouTube dan akhirnya saya bisa dan berani membuat banyak macam kelengkapan dapur, kelengkapan dekor dan lain sebagainya. Dan untuk alat-alat ini awalnya modal tidak ada, saya harus pinjam di koperasi harian, baru tambah lagi dengan uang pribadi yang ada baru saya beli,” kisah Gregorius.
Meski terbilang baru, Gregorius mengaku usaha yang bergerak di bidang jasa ini sudah memperoleh pangsa pasar yang cukup lumayan.
“Membuat saya termotivasi untuk kerja dan kerja. Semua hasil kerja saya upload ke medsos dan akhirnya banyak yang sudah kenal dan banyak yang pesan dan bahkan ada dari Atambua sudah memesan dari saya juga,” katanya.
Soal harga, Gregorius memasang harga bervariasi, dari Rp. 50.000 hingga Rp 800.000. “Jadi untuk penghasilan perbulan bisa capai Rp 5 hingga 6 juta rupiah,” urai Gregorius.
Ia berharap, ke depan usahanya ini bisa berkembang, agar bisa menciptakan peluang kerja yang lebih besar lagi.
“Harapan saya usaha ini bisa lebih berkembang lagi, agar bisa menerima pesanan lebih besar,” harap Goris. (siu)