Kemenparekraf Kurasi Bedah Desain Kemasan Batch 6 di Labuan Bajo

LABUAN BAJO KABARNTT.CO–Menggairahkan kembali aktivitas kepariwisataan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengadakan kegiatan kurasi bedah desain kemasan (Beda,Kan) batch 6 di Labuan Bajo, Jumat (16/4/2021).

Dalam sambutannya, Koordinator Industri Kreatif DKV, Arsitektur dan Desain Interior, Imam Wuryanto, mengatakan, kegiatan tersebut seyogyanya membuka peluang bagi para pelaku ekonomi kreatif di bidang kuliner di Labuan Bajo.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan (Beda,kan) ini terbuka umum dan saat ini kita memasuki bacth 6, yang sebelumnya dilakukan di beberapa kota lain di Indonesia. Di Labuan Bajo sendiri sudah masuk fase kedua dari 48 peserta yang terdaftar, terpilih menjadi 42 peserta. Pada hari ini kami ingin mendapatkan 25 peserta yang akan lanjut masuk ke level 1 hingga masuk ke level 3,” jelas Imam.

Dengan demikian, kata Imam, siapapun yang lolos pada tahapan seleksi itu, nantinya akan mendapatkan bantuan hibah desain dan kemasan dari Kemenparekraf.

Kemenparekraf nantinya memberikan stimulus kepada semua peserta dalam bentuk redesain kemasan dengan tujuan membantu peserta agar memiliki kemasan yang profesional, higenis, dan berkarakter lokal.

“Tujuan berikutnya ialah,pemerintah membantu mempersiapkan diri di masa transformasi digital agar peserta memiliki rasa percaya diri sehingga dapat memiliki kepercayaan diri untuk berkompetisi dengan produk yang ada di pasar global,” lanjutnya.

Dengan kegiatan hari itu, kata Imam, kementerian ingin memberikan edukasi bagi pelaku usaha kuliner, bahwasannya kolaborasi komunikasi visual dengan sub sektor kuliner dapat menunjang dan mendapatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkan peserta.

Imam berharap, waktu 15 menit yang diberikan panitia bagi peserta dalam mempresentasikan produknya diharapkan mampu dimanfaatkan secara maksimal terutama untuk mengeksplor desain dan karakter produk dari para peserta.

Di akhir sambutannya Imam berpesan agar di era digital  ini masing-masing pelaku usaha mampu bersaing, terutama menyambut Labuan Bajo sebagai destinasi super premium. Dengan demikian brand yang dijual bisa menembus pasar dunia. Oleh karena itu desain harus dipersiapkan secara matang dan profesional.

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Shana Fatina, yang juga hadir sebagai juri menyampaikan terima kasihnya kepada Kemenparekraf atas kehadirannya di Labuan Bajo dalam mendukung pelaku usaha kuliner dalam mendukung pariwisata.

“Kami ucapkan terima kasih kepada pihak Kemenparekraf karena tak hentinya mendukung pariwisata Labuan Bajo ini. Kegiatan (Beda,kan) merupakan langkah maju dalam pengembangan potensi pangan lokal yang dimiliki peserta menyambut destinasi pariwisata super premium Labuan Bajo,” ungkap Shana.

Ia menegaskan, sesungguhnya pariwisata yang maju harus didukung dengan usaha kuliner yang baik dan visioner. Kiranya kegiatan Beda,kan dapat memicu, pelaku usaha di bidang kuliner agar turut mendukung mengembangkan Destinasi Pariwisata Labuan Bajo menjadi kelas dunia,” pungkas Shana.

Shana juga menambahkan, kegiatan BEDA’KAN dapat menggali potensi yang dimiliki oleh pelaku kuliner yang ada di Labuan Bajo. Hal itu didasari karena Labuan Bajo kaya akan bahan baku yang berkualitas. Oleh karena itu desain logo dan isian produk yang dihasilkan harus benar-benar berkualitas.

“Kepada peserta, saya berharap dengan mengikuti kegiatan Beda,kan ini mampu menghasilkan produk dengan kemasan bagus. Karena kemasan yang baik termasuk salah satu kriteria untuk bisa bersaing menyambut pariwisata super premium,” kata Shana. (obe)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *