WAINGAPU KABARNTT.CO—Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur yang baru dilantik, Jumat (26/2/2021) lalu, memulai aktivitas di Kantor Bupati Sumba Timur, Senin (1/3/2021). Agenda pertama adalah memimpin apel kekuatan di depan kantor Bupati Sumba Timur.
Dalam amanatnya, Bupati Sumba Timur, Kristipel A. Praing menegaskan, masyarakat tetap pada protokol kesehatan yang sangat ketat untuk menjamin pencegahan penyebaran Covid-19.
Pandemi Covid-19 menjadi tantangan secara global. Sementara vaksin baru diberikan kepada tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penangani Covid-19.
“Memang Covid-19 masih menjadi tantangan secara global dan juga di Sumba Timur angkanya masih meningkat. Sehingga memang protokol kesehatan harus lebih diperketat, jangan pernah abaikan itu, apalagi vaksin baru diberikan kepada nakes,” tegas Praing.
Salah satu risiko yang dihadapi saat ini, kata Praing, adalah besarnya anggaran yang digunakan untuk penanganan Covid-19. “Relokasi anggaran yang begitu besar sehingga kita harus lebih bijak dalam penggunaan anggaran demi memutuskan rantai penyebaran Covid-19,” imbuhnya.
Menurutnya, saat ini bukan hanya Covid-19 yang menjadi tantangan di Sumba Timur.
Praing menyebut genangan air karena musim hujan yang menyebabkan banyak nyamuk berkembang biak dan berpotensi pada demam berdarah, juga menjadi masalah bersama.
“Karena itu para camat, lurah, dan RT/RW serta kita semua agar memperhatikan lingkungan agar tetap bersih. Saya tegaskan camat, lurah dan RT/RW serta kita semua agar memperhatikan kebersihan lingkungan agar terhindar dari demam berdarah dan penyakit lainnya,” tegasnya.
Praing juga menghimbau para ASN agar tetap menjalankan tugas sesuai fungsinya masing-masing dalam melayani masyarakat.
“Kita semua bertanggung jawab memajukan dan mensejahterakan daerah ini, bukan saja saya dan Pak David, namun menjadi tanggung jawab kita bersama. ASN yang sejatinya digaji oleh negara untuk melayani masyarakat harus lebih disiplin dan memberika n pelayanan yang baik bagi masyarakat,” serunya.
Sementara, Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu, selepas upacara terkait program urgen 100 hari, menjelaskan progran 100 hari lebih pada penyelarasan program dengan OPD dan juga penanganan Covid-19 dan juga kebersihan lingkungan dalam mengantisipasi demam berdarah.
“Program urgen 100 hari lebih pada musrembang kecamatan, setelah itu menyelaraskan program-program yang telah menjadi visi dan misi kami dengan semua OPD. Setelah itu merapatkan barisan untuk kerja. Ya, memang penanganan covid dan demam berdarah menjadi program urgen 100 hari kami,” tegas Wadu.
Memurut Wadu, untuk menyukseskan semua visi-misi di tengah masyarakat, pihaknya akan merangkul seluruh elemen yang memiliki potensi dan kompetensi di bidangnya masing-masing. Dengan demikian tidak ada yang dianaktirikan atau pilih kasih.
“Pastinya kami merangkul seluruh yang memiliki kompetensi, tidak ada pilih kasih atau anak tiri atau bahwa tidak dukung atau lainnya. Jadi kami akan tetap pada aturan dan memilih yang memiliki kompetensi, sehingga semua visi dan misi kami terealisasi dengan baik,” seru Wadu. (np)