RUTENG KABARNTT.CO—Fasilitas pendukung tidak memadai, Gua Liang Bua, salah satu destinasi wisata andalan Manggarai sepi pengunjung. Kondisi jalan yang buruk ke destinasi ini membuat wisatawan enggan berkunjung.
Kondisi ini disampaikan penjaga Liang Bua, Benyamin Ampur, kepada kabarntt.co, Rabu (21/4/2021) pekan lalu.
“Sejak dipublikasikan pada tahun 2004 tempat ini belum ramai pengunjung, hanya sedikit saja orang yang datang ke sini,” kata Benyamin.
Kondisi jalan yang buruk, menurut Benyamin, membuat wisatawan kurang tertarik datang ke tempat ini.
“Padahal satu-satunya tempat penemuan manusia purba di Manggarai itu di sini. Masalahnya jalan ke sini tidak bagus,” ungkapnya.
Selain itu, kata Benyamin, faktor lain seperti ketiadaan air minum bersih, listrik, jaringan telepon dan internet adalah masalah yang mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung.
“Bahkan untuk membersihkan rumput sekitar gua saja masih pakai alat seadanya. Padahal saya sudah mengajukan proposal untuk pengadaan mesin pemotong rumput ke Dinas Pariwisata, tapi sampai saat ini belum ada jawaban,” jelas Benyamin.
Benyamin menuturkan, dirinya bahkan sudah menyampaikan berbagai permasalahan itu kepada pihak yang diutus oleh Kementerian Pariwisata dua tahun lalu agar lokasi wisata Liang Bua bisa diperhatikan secara serius oleh pemerintah.
“Sampai saat ini belum jelas jawabannya seperti apa,” katanya.
Padahal, lanjut Benyamin, berdasarkan Peraturan Pemerintah Kabupaten Manggarai, harga tiket masuk ke dalam Gua Liang Bua terhitung sangat murah. Untuk wisatawan lokal hanya Rp 5000 per sekali masuk, sedangkan untuk wisatawan mancanegara hanya Rp 20.000 per sekali masuk.
Benyamin berharap agar Pemerintah Kabupaten Manggarai memperhatikan lokasi wisata ini dan lebih serius mempromosikannya.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan untuk lebih memperhatikan kondisi infrastruktur di wilayah itu. Dengan infrastruktur yang baik dan memadai akan memacu minat wisatawan untuk datang ke lokasi wisata Liang Bua.
Gua Liang Bua berada di Dusun Manuk, Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara. Di tempat ini tempat ditemukan fosil manusia purba yang diberi nama Homo Floresiensis.
Selain fosil manusia purba, di sana ditemukan pula berbagai fosil binatang purba seperti burung bangau raksasa, tikus raksasa, gajah, komodo, dan lain-lain. (arn)