KUPANG KABARNTT.CO—Capaian prestisius diraih Partai Golkar di NTT. Sebanyak 6.180 video lebih berhasil dikumpulkan Partai Golkar se-NTT dalam rentang waktu sekitar sebulan.
Video berisi rekaman suara langsung masyarakat ini dikemas dalam rangka sayembara bertajuk ‘Rakyat Bicara Golkar Mendengar.’ Sayembara ini mulai diumumkan 7 Februari 2021 lalu.
Suara masyarakat ini menyasar fokus pada penanganan Covid-19 dengan bersandar pada 10 perspektif, yakni ekonomi, sosial budaya, politik, pendidikan, kesehatan, pertanian, peternakan, perikanan, kelautan dan keagamaan.
Ketua Panitia Sayembara, Hugo Kalembu, memberi apresiasi yang luar biasa kepada para peserta sayembara yang telah mengirim karyanya kepada panitia.
Hugo menjelaskan, sayembara Rakyat Bicara Golkar Mendengar ini digagas DPD I Partai Golkar NTT dan didukung penuh semua DPD II Partai Golkar se-NTT.
“Golkar ingin tahu seperti apa keinginan rakyat, keinginan masyarakat dalam urusan penanganan Covid-19 di NTT. Dari sayembara ini terlihat rakyat begitu antusias menyumbang gagasan dan pikirannya untuk percepatan penanganan Covid-19 di NTT,” kata Ketua Fraksi Golkar DPRD NTT ini.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Sumba ini merinci peserta sayembara datang dari seluruh NTT dan NTT diaspora. Sayembara ini, kata Hugo, digelar dari tingkat desa/kelurahan hingga tingkat provinsi.
“Di tingkat kecamatan itu paling kurang 20 peserta untuk dipilih sepuluh 10 nominator untuk dinilai tim juri di tingkat kabupaten. Dari kabupaten dipilih 10 nominator dan beberapa juara favorit untuk dinilai di tingkat provinsi,” kata Hugo.
Karena itu, tambah Hugo, dari 309 kecamatan di NTT panitia sayembara di semua kabupaten/kota menerima 6.180 video. Jumlah ini belum terhitung peserta NTT diaspora, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Sayembara ini menjadi momentum bagi kelompok mayoritas yang diam selama ini untuk menyampaikan pendapat, aspirasi bahkan unek-uneknya tentang nasib mereka sendiri dan bagaimana mereka menyikapinya. Inilah demokrasi dalam arti sesungguhnya, yaitu rakyat bicara tentang dirinya, tentang nasibnya dan bagaimana ikhtiar agar nasib itu bisa berubah ke arah yang lebih baik,” tegas Hugo.
Salah seorang anggota tim juri tingkat provinsi, Frans Sarong, juga menyambut gembira banyaknya peserta yang mengirim hasil karyanya.
“Apresiasi yang tinggi buat para peserta yang sudah mengirim hasil karyanya. Banyaknya peserta yang mengirim karyanya ini menunjukkan bahwa Partai Golkar masih dan semakin kuat akarnya hingga ke masyarakat paling bawah,” tegas Frans Sarong yang juga Ketua Bapilu Partai Golkar NTT ini.
Sama seperti Frans, juri lain Tony Kleden juga berpendapat yang sama. “Banyaknya peserta ini tidak cuma mengejutkan dan membanggakan. Lebih dari itu, Covid-19 mampu membangkitkan solidaritas dan soliditas semua elemen masyarakat untuk bersatu melawannya. Pemerintah tentu punya tanggung jawab, tetapi untuk pandemi Covid-19 masyarakat tidak mau tinggal diam. Mereka ingin bersuara menyampaikan pendapat dan gagasannya,” kata Tony yang juga Ketua Divisi Data Sistem Informasi dan Pengembangan Bapilu Golkar NTT.
Koordinator Tim Juri Sayembara, Ans Takalapeta, menjelaskan hasil karya para peserta, Selasa (9/3/2021) hari ini diumumkan tim juri untuk tingkat kecamatan di seluruh NTT.
“Hari ini 10 nominator atau juara di tingkat kecamatan diumumkan. Ke-10 nominator tingkat kecamatan ini bakal diadu lagi di tingkat kabupaten/kota. Dan di tingkat kabupaten akan dipilih 10 nominator terbaik dan beberapa juara favorit untuk dilomba di tingkat provinsi,” kata Ans Takalapeta, mantan Bupati Alor.
Sebelumnya, pada medio Januari 2021 lalu Partai Golkar NTT juga menyelenggarakan lomba karya tulis gagasan praktis penanganan Covid-19. Rentang waktu lomba karya tulis ini hanya kurang lebih sepekan saja. Tetapi karya tulis berupa gagasan-gagasan praktis yang masuk ke panitia mencapai 835 dari seluruh NTT bahkan luar NTT.
Yang mengejutkan adalah gagasan seorang pengemudi angkutan kota di Kota Kupang yang dinilai tim juri sebagai gagasan paling baik, paling praktis, paling mudah dan paling gampang dipakai sebagai cara melawan Covid-19. (den)