KUPANG KABARNTT.CO—Menyusul Instruksi Mendagri yang menurunkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Kupang dari level 4 ke level 3, Pemerintah Kota Kupang membolehkan belajar tetap muka untuk anak sekolah.
Dalam edaran yang dikeluarkan Pemerintah Kota Kupang, kegiatan belajar mengajar terbatas diizinkan pemerintah untuk kawasan yang masuk zona hijau.
Komisi VI DPRD Kota Kupang mendukung edaran Pemerintah Kota Kupang tersebut dengan syarat bahwa sekolah-sekolah yang melakukan belajar tatap muka harus memenuhi syarat-syarat yang sudah diatur oleh pemerintah.
“Sekolah-sekolah yang melakukan belajar tatap muka harus dengan protokol kesehatan yang ketat dan juga harus terbatas. Sekolah sudah dilengkapi fasilitas-fasilitas pendukung seperti alat pengukur suhu, tempat-tempat cuci tangan, dan pengaturan tempat duduk serta guru sudah dengan kriteria vaksinasi tahap II atau lengkap,” kata anggota Komisi IV DPRD Kota kupang, Alfred Djami Wila.
Alfred mengatakan, dengan kelonggaran ini siswa juga sudah sangat merindukan sekolah dan interaksi di lingkungan sekolah.
“Saya kira anak-anak kita sudah merindukan sekolah, namun juga tetap mempertimbangkan protokol kesehatan yang ketat agar tidak ada kasus baru dalam belajar tatap muka tersebut,” tegasnya.
Menurut Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kota Kupang ini, Pemerintah Kota Kupang dan Pemerintah Provinsi dengan bantuan banyak pihak sangat gencar melakukan vaksinasi untuk kalangan remaja (12-18 tahun).
“Kalau masalah vaksin saya kira memang semua lagi gencar membantu pemerintah, baik TNI/Polri, Gereja bahkan partai politik sudah banyak berusaha melakukan vaksinasi dalam membantu pemerintah untuk mencapai target vaksinasi di NTT,” imbuhnya.
Alfred mengatakan, tidak sulit vaksinasi untuk kalangan remaja yang sedang duduk di bangku pendidikan.
“Untuk anak sekolah tidak sulit untuk melakukan vaksinasi, karena cukup koordinasi dengan pihak sekolah dan vaksin di setiap sekolah masing-masing karena data-data mereka sudah ada. Jika pemerintah berkomitmen untuk itu pasti mencapai target, apalagi saat ini partisipasi masyarakat sangat tinggi untuk vaksinasi,” katanya. (np)