Dosen Faperta Unimor Edukasi Penerapan Teknologi Pakan di Desa Kuaken

KEFAMENANU KABARNTT.CO – Dosen Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Timor (Unimor) melakukan pengabdian di tengah masyarakat dengan penerapan teknologi pakan, penanaman hijauan makanan ternak (HMT), pembuatan silase komplit dan pembuatan pupuk organik bersama masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar, Desa Kuaken, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Turut hadir pada kesempatan tersebut anggota tim Asep Ikhsan Gumelar, SP.,MP; mahasiswa dan belasan anggota KWT Mawar.

Bacaan Lainnya

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Gerson Frans Bira, S.Pt., M.Si, kepada media, Sabtu (26/6/2021), di Fakultas Pertanian Unimor menyampaikan kegiatan tersebut  berlangsung selama beberapa minggu dengan tujuan memberi manfaat yang  besar bagi KWT Mawar dalam mempersiapkan dan menyediakan pakan yang berkualitas, agar jangka waktu pemeliharaan dan penggemukan ternak sapi  dapat dipersingkat dan anggota  kelompok tidak perlu jauh-jauh mencari pakan.

Dosen Program Studi Peternakan  Unimor itu menyebut bahwa pakan sebagai sumber utama dalam produksi ternak telah menjadi permasalahan peternakan lahan kering karena musim yang menjadi patokan ketersediaan pakan. Pada musim hujan  (3-4 bulan) pakan berkelimpahan dalam nutrisi dan biomasanya, sebaliknya pada musim  kemarau (8-9 bulan) pakan sangat terbatas.

“Karena itu diperlukan upaya-upaya untuk  menjamin ketersediaan pakan baik itu penanaman HMT unggul yang mampu beradaptasi  dengan kondisi iklim tropis dan juga pengawetan pakan secara komplit. Kita juga menanam sebanyak 3000 pohon lamtoro di lahan milik anggota KWT,” ujar Gerson.

Gerson menjalaskan, selain pembuatan  pakan, juga ada pembuatan pupuk organik kemudian diaplikasikan  dalam proses penyemaian dan penanaman HMT dan dilanjutkan dengan pembuatan silase  komplit dengan bahan gamal, lamtoro serta hijauan lainnya yang kemudian dicacah menggunakan mesin pencacah dan dicampur dengan aditif seperti tepung jagung dan dedak  padi.

“Campuran tersebut kemudian dimasukkan dalam silo (drum plastik) dan disimpan  selama 21 hari. Kemudian akan diaplikasikan ke ternak sapi milik anggota KWT,” jelas Gerson.

Gerson mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Pada Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,

KWT mawar, mahasiswa yang turut membantu serta masyarakat Desa Kuaken atas kerja samanya, dengan harapan ilmu yang sudah diberikan kepada anggota KWT Mawar tetap diterapkan dan tanaman lamtoro yang sudah ditanam tetap dijaga agar ketersediaan pakan  tetap terjamin dalam segala musim.

“Para peternak diajak untuk dapat menerapkan teknologi-teknologi sederhana yang mampu  menjaga dan meningkatkan produktivitas ternak khususnya ternak sapi,” tutup Gerson.

Sementara Ketua KWT Mawar, Elisabeth Rusae, mengaku pihaknya dengan senang hati menerima tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Pertanian Unimor untuk berbagi ilmu dan pengalaman langsung di lapangan bersama KWT yang semuanya terdiri dari ibu-ibu dengan jumlah anggota semenjak berdiri pada tahun 2013 sebanyak 20 orang.

“Kami masih membutuhkan pendampingan yang berkesinambungan agar betul-betul terlatih di bidang pertanian dan peternakan. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena mampu mengatasi persoalan pakan,” ungkap Elisabeth.

Pihak KWT secara khusus berterima kasih kepada tim pengabdian masyarakat atas edukasi yang diberikan kepada masyarakat khususnya kepada KWT. (siu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *