WAINGAPU KABARNTT.CO—Data Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur memperlihatkan tren meningkat. Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 dinilai mulai kendor dalam sosialisasi penerapan protokol kesehatan (prokes).
Penilaian ini diutarakan Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq, ketika dihubungi kabarntt.co, Selasa (20/4/2021).
Menurut data dari Posko Covid-19 Sumba Timur hingga tanggal 19 April 2021 terdapat 842 kasus covid-19 dengan rincian : pasien rawat 168 kasus, pasien sembuh 644 dan kasus kematian 30 kasus.
Menurut Ali Oemar Fadaq, Tim Gugus Tugas sudah mulai kendor dalam menerapkan prokes. Kesadaran masyarakat sendiri menerapkan prokes juga sudah sangat lemah.
“Gugus Tugas sudah kendor dalam menerapkan protokol kesehatan. Lihat saja sekarang banyak masyarakat yang sudah mengabaikan protokol kesehatan dengan tidak menggunakan masker, tidak lagi jaga jarak dan juga mungkin ember-ember yang disediakan tidak ada air lagi untuk cuci tangan. Saya tidak lihat ada pakai masker lagi di tempat-tempat umum yang biasa dilakukan untuk mengantispasi penyebaran Covid-19,” kata Ali, wakil rakyat dari Partai Golkar ini.
Seharusnya, kata Ali, Gugus Tugas tidak boleh kendor, tetap saja mengingatkan warga untuk taat prokes. “Jangan sudah melonjak baru mulai panik, kalau sudah turun longgar lagi. Memang harus ada yang kita korbankan untuk kebaikan dan untuk waktu yang lama, dan ya harus ada ketegasan sehingga korban Covid-19 tidak terus menerus jatuh karena mengabaikan protokol kesehatan,” tegas Ketua Harian Partai Golkar Sumba Timur ini.
Menurutnya, pemerintah dalam mengeluarkan surat edaran terkait Covid-19 harus lebih memperhatikan pemanfaatannya dan dengan mempertimbangkan perbaikan ekonomi di daerah. dengan begitu prokes dan ekonomi sama-sama jalan seimbang.
“Penerapan protokol kesehatan dan pemulihan ekonomi harus berjalan seimbang,” imbuhnya.
Sebagai Ketua Badan Anggaran DPRD Sumba Timur, kata Ali, pihaknya sudah mengalokasikan dana untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur mencapai Rp 51 miliar.
“Kita alokasikan itu Rp 3 miliar di anggaran murni 2021 dan kita putar lagi kembali di PTT biaya tidak terduga kita lampirkan juga Rp 48 miliar buat tambahan untuk tahun ini dan Rp 20 miliar refokusing itu untuk pusat. Jadi hampir Rp 51 miliar kita alokasikan untuk penanganan Covid-19 di Sumba Timur,” jelasnya. (np)