Cara Bidan Flotim Ajak Warga Lawan Covid-19

bendera 1

KUPANG KABARNTT.CO—Baru tiga hari diumumkan, sudah ratusan karya masuk ke panitia ‘Sayembara Gagasan Konkrit Pencegahan dan Penanganan Covid-19”.

Sayembara gagasan konkrit, nyata, dan mudah diadopsi untu melawan dan memutuskan mata rantai Covid-19 ini merupakan wujud kepedulian Partai Golkar NTT terhadap penyebaran virus corona yang semakin menggila ini.

Bacaan Lainnya

Ketua DPD Partai Golkar NTT, Melki Laka Lena, dalam rapat virtual dengan semua pengurus Partai Golkar  se-NTT, Minggu (24/1/2021) lalu, menegaskan ide atau gagasan dari sayembara ini diharapkan bisa diadopsi sebagai upaya nyata membantu  masyarakat banyak  mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.

Panitia mengharapkan ide, gagasan dan bahkan praktek yang disertakan dalam sayembara ini betul-betul gagasan yang pernah dilakukan, mudah ditiru dan inspiratif sehingga menjadi contoh bagaimana melawan Covid-19.

Antusiasme warga menyumbang gagasan dan praktek cerdas luar biasa. Hanya saja  banyak gagasan yang masuk itu belum ‘membumi’, atau sulit dilakukan.

Karena itu, panitia sangat mengharapkan agar gagasan dan atau praktek cerdas yang masuk ke panitia untuk dilombakan benar-benar merupakan gagasan yang inspiratif atau bahkan juga pernah dilakukan.

Satu contoh sayembara yang masuk ke panitia  adalah praktek cerdas yang dilakukan Scholastika Konsita Nino, A.Md, Keb, seorang bidan di Flores Timur.

Mengambil tema bagaimana materi, pola kampanye dan edukasi yang tepat sampai di masyarakat, Bidan Cony, sapaan  Scholastika Konsita Nino, menyadarkan masyarakat tentang bahaya Covid-19 sehingga mudah dipahami.  Berikut ini buah karya Bidan Cony yang masuk ke panitia, yang bisa menjadi contoh bagi karya-karya lain untuk sayembara ini:

bidan flotim praktek cerdas
Permainan malaikat maut untuk menyadarkan warga akan bahaya Covid-19

Mampukah sebuah pesan menembus kesadaran?

  1. LANGKAH – LANGKAH :

Langkah konkrit  yang sudah saya lakukan sebagai seorang  bidan di wilayah kerja adalah memberikan motivasi dan eddukasi  pada masyarakat bukan  sekedar lewat kata-kata, namun divisualisaskan lewat gerakan, yaitu dengan bermain peran sebagai seorang  malaikat maut. Di sini saya mencoba mengurai simpul-simpul masalah yang terjadi sekarang, mulai dari simpul yang dominan dengan mengajak  sasaran  yang sedang saya  motivasi dan ddukasi untuk berproses bersama-sama.

Cara edukasi ini kalau dilihat sepintas  terkesan sangat sederhana. Namun sudah terbukti dapat mengurai benang kusut yang sulit  terurai.

  1. CARA :
  • Jika ada sekelompok orang berkumpul (ibu hamil, orang dewasa, anak muda, arisan).
  • Saya pasti akan meminta waktu untuk berbicara terkait tujuan dan masalah penyakit yang sedang trend sekarang, dengan tetap mematuhi protokol Covid.
  • Saya menyodorkan lembaran kertas dan meminta mereka untuk menuliskan : Nama orang yang paling disayangi, alasan mengapa nama tersebut yang dipilih sebagai orang yang paling disayangi, apa harapan dan cita-cita yang ingin diraih bersama orang tersebut.
  • Setelah peserta selesai menulis saya meminta semua peserta untuk berdiri dan mengangkat setinggi tinggi mungkin kertas yang sudah ditulis tadi.
  • Pada tahap ini peran saya berganti menjadi seorang malaikat maut/virus Covid-19, dan siap mengambil orang-orang tersayang dan juga harapannya (yang tertulis dalam kertas). Para akan  berusaha menjaga agar kertas berharga itu tidak sampai jatuh ke tangan malaikat maut.
  • Malaikat maut tetap berupaya meraih dan menghancurkan orang-orang tersayang dan harapan-harapannya dari  genggaman peserta.
  • Jika semua kertas berharga itu dapat diambil dan dihancurkan oleh malaikat maut, maka akan masuk ke tahap berikutnya.
  • Peserta diminta duduk kembali. Dan saya akan menggiring pertanyaan pada peserta : bagaimana perasaan peserta ketika orang yang sangat disayangi dalam hidupnya diambil oleh Sang malaikat maut karena Covid-19? Bagaimana caranya agar kondisi ini tidak terjadi?
  • Proses interakti, diskusi akan menjadi lebih hidup karena semua terlibat aktif  dan bersinergi membangun kekuatan untuk mencari solusi yang terbaik dalam menghadapi Covid-19.
  • Cara ini sudah terbukti mampu menyadarkan semua pihak yang terlibat dalam proses.
  • Banyak solusi yang ditemukan, dihasilkan dari proses terjadi dengan tingkat keterlibatan peserta sebesar 95 % (solusi dari peserta)
  • Tingkat kepatuhan sangat tinggi untuk merealisasikan solusi tersebut, karena solusi berasal dari peserta sendiri
  • Jika memungkinkan proses permainan malaikat maut dapat dibuat dalam bentuk video agar dapat dijadikan contoh pada wilayah lain.
  • Foto yang ada ini adalah contoh permainan malaikat maut yang sudah dilakukan. (den)

Pos terkait