Bupati TTU Tanam Simbolis Kapas di Desa Bannae

TTU tenun1

KEFAMENANU KABARNTT.CO – Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Drs. David Juandi, Rabu (8/12/2021), melakukan penanaman simbolis tanaman kapas yang merupakan bahan utama pembuatan kain tenun di Desa Bannae, Kecamatan Insana Barat.

Penanaman kapas tersebut dilakukan oleh Yayasan Kuan Mnasi (YKM) Kabupaten TTU – NTT bekerja sama dengan Lembaga United in Devercity Indonesia serta pemangku kepentingan di tingkat Kecamatan Insana Barat.

Bacaan Lainnya

Disaksikan wartawan, dalam sambutannya Bupati David menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang memperkuat bagian hulu atau bagian penting dari sebuah proses panjang pembuatan kain tenun Timor. Oleh karenanya, pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan ini dalam rangka mempertahankan dan melestarikan budaya Timor.

Ini bertujuan untuk melestarikan  dan memperkenalkan kebudayaan orang Timor pada dunia luar. Namun kerja tersebut tidak akan berjalan efektif jika pemerintah daerah tidak didukung oleh masyarakat dan pihak swasta lainnya. Maka kerja sama yang positif, seperti yang dilakukan hari ini harus terus dibangun dan dijaga.

“Saya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan ini. Kain         tenunan kita orang Timor        walaupun cenderung mahal, namun kain tersebut selalu dicari. Hal ini dikarenakan kualitas kain tenunan orang Timor yang menggunakan bahan alami, memiliki daya tahan kain yang cukup lama serta warna yang tidak mudah luntur. Dan salah satu bahan utama yang digunakan adalah kapas, yang kemudian dicampur dengan pewarna alami,” jelas Bupati David.

Bupati David juga menyampaikan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian,

Pertama, terhadap usaha pertanian ini, perlu mendapat pendampingan intensif dari penyuluh pertanian dari proses pengolahan tanah, pemilihan benih hingga proses pemanenan dan pengeringan. Hal ini bertujuan agar kualitas kapas yang diperoleh sesuai harapan.

Kedua, kegiatan penanaman kapas ini idealnya dilakukan dalam kelompok tani. Tujuannya agar mempermudah dalam pengolahan maupun manajemennya. Melalui kelompok tani pun berbagai intervensi dari pemerintah dapat dengan mudah dilakukan.

Ketiga, diperlukan         keterlibatan aktif pemangku kepentingan. Dalam hal ini khususnya di Desa Bannae, sehingga hal-hal yang mengganggu kegiatan pertanian kapas ini dapat diatasi.

“Semoga tanaman kapas yang ditanam hari ini, dapat memperoleh hasil maksimal pada waktu panen nanti,” harap Bupati David.

Dikatakan Bupati David, saat ini kapas termasuk bahan tekstil yang semakin sulit ditemukan, hal ini dikarenakan penggunaan bahan nilon yang semakin masif dalam industri tekstil.

Bupati David berharap agar kegiatan penanaman tanaman kapas tersebut dapat juga dijadikan sebagai rangsangan bagi penenun lain untuk menanam.

“Maka saya harapkan melalui kegiatan penanaman ini, dapat menjadi katalisator bagi penenun yang lain untuk menanam tanaman kapas, sehingga bahan baku tenun dapat dengan mudah dan murah ditemukan,” harap Bupati David. (siu)

Pos terkait