BORONG KABARNTT.CO— Utusan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Marselus Ndeu, bersama tim Yayasan Bambu Lestari, Wiwin Windarti, dan UPT UPK Matim, menemui Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas, Kamis (22/4/2021).
Marselus Ndeu kepada Bupati Manggarai Timur, menjelaskan bahwa ke depan pihaknya akan melakukan penataan tapal batas kawasan hutan Wae Laku yang membentang dari Kecamatan Ranamese sampai sebagian Borong.
Kemudian, tapal batas di kawasaan hutan Sawe Sange, Kecamatan Elar dan Wue Wolo Mere di Kecamatan Elar Selatan.
“Tujuan dari kegiatan ini agar tidak ada ruang pemanfaatan yang berbeda dari kepentingan masyarakat,” jelas Marselus.
Wiwin Windarti dari Yayasan Bambu Lestari, menjelaskan bahwa budidaya bambu menjadi tujuan dari rencana kegiatan yang akan berpengaruh pada hasil pemanfaatan bagi kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan.
“Kami akan membantu pemerintah daerah terkait budidaya dan pemanfaatan bambu. Nanti kami akan sharing pengetahuan mulai dari pembibitan, pengawetan, pemanfaatan bambu agar menjadi sumber ekonomi baru. Jadi, fungsi bambu selain untuk konservasi, juga ekonomi,” jelas Wiwin.
Kepala Seksi Perencanaan dan Pengolaan Hutan UPT KPH Matim, Doni Nggaro, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan proses identifikasi potensi dan telah menentukan beberapa desa sebagai penerima program ini, yakni Goli Loni, Compang Kempo, Sita, Ranambeling, Satar Tesem dan Kelurahan Rongga Koe.
Pemerintah, kata dia, akan mendukung serta siap berkolaborasi termasuk dengan Yayasan Bambu Lestari.
“Prinsipnya saya menyambut baik rencana-rencana tersebut dan kami siap bekerja sama. Semua tujuan baik pasti akan dibukakan jalan kemudahan,” kata Andreas.(adi)