RUTENG KABARNTT.CO—Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, SE.,MA, membuka secara resmi pelaksanaan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) lingkup Pemkab Manggarai, Senin (27/12/2021) pagi, di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai.
Sebanyak 19 peserta mengikuti seleksi ini untuk mengisi 7 jabatan. Adapun 7 jabatan yang diseleksi yakni Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Dinas Penanaman Modal, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Tenaga Kerja, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan.
Bupati Hery dalam sambutannya mengatakan, proses seleksi itu berdasarkan amanat UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, bahwa instansi pemerintahan, baik pusat maupun daerah wajib mendapatkan jabatan tinggi pratama harus didahului dengan seleksi terbuka.
Pejabat yang menduduki jabatan administrator atau fungsional ahli madya dapat dipromosikan pada JTP sepanjang memenuhi persyaratan jabatan, mengikuti dan lusus seleksi terbuka, juga tentunya sesuai dengan kebutuhan organisasi pemerintahan.
Seleksi JTP ini, kata Bupati Hery, hendaknya dilihat sebagai bentuk konsistensi terhadap komitmen pemerintah untuk menerapkan manajemen ASN yang menekankan aspek kualifikasi, kompetensi, rekam jejak jabatan, integritas dan persyaratan lainnya.
Jabatan Eselon II adalah sebuah jabatan karir, artinya berdasarkan pertimbangan obyektif profesional.
“Saya berusaha untuk menghindari titip menitip. Kita semua tahu bahwa bupati itu sebagai aparat pemerintah juga sebagai politisi. Dalam politik lumah juga itu titip menitip. Tapi saya berusaha menjaga supaya khusus untuk top manager jabatan Eselon II, kita hindarkan hal-hal seperti itu. Untuk menjaga supaya birokrasi ini tetap dipimpin oleh orang yang kita yakin profesional,” ujarnya.
“Dalam seleksi seperti ini semua ASN (peserta seleksi) mempunyai peluang yang sama. Oleh karena itu kepada kita yang mengikuti seleksi ini agar serius. Akan ada yang terpilih, ada juga yang tidak terpilih. Bunga boleh ditanam bersama-sama, mekarnya masing-masing,” tambahnya lagi.
Bupati Hery mengingatkan, tentu hanya akan ada tujuh yang terpilih. Bupati Hery meyakini semua peserta seleksi JTP sudah terbiasa dengan persaingan dalam birokrasi. tentu persaingan yang sehat.
Karena itu dia mengingatkan bahwa yang tidak terpilih nantinya bukan karena faktor ketidaksukaan, namun berdasarkan pertimbangan obyektif.
“Saya kira perjalanan bersama selama 9 bulan terakhir ini menunjukkan bahwa kami berusaha untuk menghindarkan perasaan subyektif dari hubungan profesional dalam bekerja. Ini soal waktu saja, kalau tidak sekarang berarti tahun depan, jarang-jarang ada yang lompat-lompat, dan dalam birokrasi tidak boleh lompat kelas terlalu jauh, lompat satu tingkat barang biasa, tapi kalau lompat terlalu jauh tentu tidak,” ujarnya.
Bupati Hery menegaskan, yang dibutuhkan hari ini adalah pimpinan yang berpikir antisipatif. Sebab, sekarang masa penuh ketidakpastian tentu membutuhkan pikiran antisipatif.
Hal itu muncul dengan cara membaca banyak, baik regulasi maupun bacaan umum. Selain itu berdiskusi dengan rekan sejawat maupun bawahan, juga pentingnya konsultasi dengan atasan.
“Jangan lupa bahwa kita punya atasan, supaya tidak ada lagi yang mengabaikan arahan. Juga harus paham teknis dan kebijakan,” tegasnya.
Bupati Hery juga meminta kepada seluruh peserta seleksi JTP bermimpi besar untuk kemajuan Manggarai, tentunya sesuai dengan RPJMD. Sehingga yang mengikuti seleksi harus memahami RPJMD, yang mengetahui kondisi saat ini, bagaimana ke depannya, menegetahui program, dan paham postur anggarannya.
“Mari bermimpi besar, mimpi itu penting. Kalau tidak ada mimpi maka tidak jadi sudah barang ini. Tapi mimpi untuk Manggarai harus ada dasarnya yakni RPJMD. Saya berharap yang mengikuti seleksi hari ini sudah membaca RPJMD. Kalau prinsip profesionalitas tetap terjaga, saya yakin proses seleksi ini akan menghasilkan insan yang pas, yang bisa kita percaya untuk menjadi pimpinan,” tutupnya. (adi)