JAKARTA KABARNTT.CO—Demi terwujudnya brand beras ‘Nona Malaka’ Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, menemui Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Senin (21/6/2021) pagi.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Simon menyampaikan program Swasembada pangan yang diprioritaskan di Kabupaten Malaka. Tujuannya berkunjung ke Kementerian Pertanian adalah berkonsultasi sekaligus meminta bantuan dan kerja samanya untuk pengembangan sektor pertanian.
“Program kami adalah SAKTI. Salah satunya swasembada pangan. Sementara kami menggagas untuk memproduksi beras sendiri sehingga Malaka memiliki brand berasnya sendiri,” kata Bupati Simon.
Tidak lupa Bupati Simon menyampaikan rencana nama brand berasnya yakni ‘Nona Malaka’.
Terkait produksi beras Nona Malaka, Bupati Simon berkonsultasi dengan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian untuk memastikan rumah produksinya di Kabupaten Malaka.
“Semoga rumah produksi brand beras Nona Malaka dapat diwujudkan,” kata Bupati Simon penuh harap.
Tidak hanya beras Nona Malaka yang disampaikan di Kementerian Pertanian. Ada juga program lain berkaitan dengan pertanian yang juga akan diprioritaskan yakni kajang ijo Lakateu dan jagung lokal Malaka.
Hadir bersama Bupati, Plt. Kadis Pertanian Malaka, Vinsen Kapu, dan stafnya. Vinsen Kapu melaporkan bahwa lahan tidur di Malaka masih banyak yang belum diolah, yakni sekitar 5 – 10 ribu hektar.
Menurut Vinsen Kapu, demi terwujudnya program tersebut dibutuhkan alsintan yang modern.
“Kami masih kekurangan alat alsintannya untuk kepentingan pengolahan lahan,” kata Vinsen Kapu.
Menanggapi itu, Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian, Suwandi, mengatakan akan siap merealisasikan program SAKTI yakni brand beras Nona Malaka.
“Kami siap membantu alat-alat pendukungnya untuk merealisasikan program SAKTI yakni brand beras Nona Malaka,” kata Suwandi di ruang kerjanya.
Suwandi menaruh atensi pada proposal yang diserahkan Bupati Malaka dan Plt. Kepala Dinas Pertanian Malaka, Vinsen Kapu. (jos/tim)
