TAMBOLAKA KABARNTT.CO—Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (22/11/2021), menggelar vaksinasi untuk masyarakat dan pelajar di SMK Iceya Ndaha, Desa Limbu Kembe, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebelumnya Binda NTT telah menggelar vaksinasi Covid-19 di beberapa daerah, seperti Kota Kupang, Kabupaten Belu dan Kabupaten Kupang.
Di SBD, Binda NTT menargetkan 650 orang pelajar penerima vaksin dosis pertama yang digelar secara terpusat di SMK Iceya Ndaha.
Aksi kemanusiaan ini tidak lepas dari kerja sama Binda NTT dengan Dinkes Kabupaten SBD. Untuk kelancaran vaksinasi ini, Dinkes SBD mengerahkan 30 orang tenaga kesehatan yang terbagi dalam 4 tim dari Puskesmas Kori, Puskesmas Kawango Hari dan Puskesmas Bila Cenge.
Kepala Pos BIN SBD, mengatakan, vaksinasi oleh Binda NTT merupakan dukungan terhadap percepatan program vaksinasi nasional oleh Pemerintah RI dalam rangka mewujudkan herd immunity (kekebalan komunal).
Vaksinasi terhadap pelajar, katanya, sebagai bentuk dukungan agar proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) segera dilaksanakan di seluruh sekolah se-Kabupaten SBD.
Selain itu, SBD juga memiliki banyak destinasi wisata, sehingga vaksinasi diharapkan bisa memberi dampak terhadap bangkitnya sektor pariwisata dan perekonomian.
“Harapannya sebelum Natal dan Tahun Baru 2022 capaian vaksinasi di Kabupaten Sumba Barat Daya 70%,” ungkapnya.
Dia menambahkan, Binda NTT juga akan melaksanakan vaksinasi dengan sasaran masyarakat umum dan pelajar yang rencananya dilaksanakan, Rabu (24/11/2021), di Kantor Desa Bondo Boghila, Kecamatan Loura.
Ketua Yayasan Sang Penebus SMP dan SMK Iceya Ndaha, Alex Rangga Pija, yang dihubungi lewat telepon mengatakan bersyukur adanya pelayanan vaksinasi untuk siswa-siswinya dan warga warga setempat di Kodi Utara.
“Ternyata memang Polri dan TNI ini sangat peduli pada masyarakat khususnya di tengah wabah Covid-19 saat ini. Kami bersyukur dan berterima kasih adanya pelayanan vaksinasi ini. Karena itu sebagai pendidik, kita harus suport juga dengan mendorong anak-anak kita dan keluarganya supaya mengikuti vaksinasi,” kata Alex.
Alex menambahkan, para pelajar harus memperoleh hak yang sama seperti yang diperoleh oleh masyarakat lain untuk pelayanan vaksinasi Covid-19. “Saya memang minta agar di Kodi Utara, khusus lembaga pendidikan, agar juga mendapat pelayanan vaksinasi,” kata Alex.
Alex juga menjelaskan kendala yang dihadapi oleh para siswa-siswinya yakni belum memiliki identitas yang jelas, belum mempunyai Kartu Keluarga (KK), karena belum direkam.
Lewat kesempatan vaksinasi itu Alex berharap agar Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil SBD lebih giat lagi melakukan perekaman e-KTP.
“Kesulitan yang kita hadapi anak-anak siswa kami belum memiliki NIK karena belum mempunyai KK, sehingga mohon izin teman-teman media bisa informasikan ke Dinas Dukcapil untuk turut berperan melakukan perekaman,” harap Alex.
Kepala SMK Pancasila Tambolaka ini juga menghimbau masyarakat agar tidak takut divaksin, karena sangat penting untuk ketahanan tubuh menghadapi virus corona, apalagi informasi yang diperolehnya virus varian baru sudah sampai di Denpasar, Bali.
“Saya mohon masyarakat SBD supaya jangan lengah. Pemerintah kabupaten, provinsi sampai pusat sudah memberi kita peringatan akan bahaya Covid-19 ini. Mari kita patuhi protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi secara lengkap. Mari kita dukung pemerintah, TNI, Polri yang sudah bekerja keras mencegah penyebaran Covid-19 ini,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan Plh Kepala SMK Iceya Ndaha, Stefanus Lola Ate. Stef mengucapkan terima kasih pada Binda NTT yang sudah menginisiasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di sekolahnya.
“Dengan adanya kegiatan tersebut siswa kami dan beberapa sekolah yang ada di Kodi Utara bisa ikut ambil bagian untuk vaksin di sekolah kami. Ada beberapa tim gabungan dari Binda NTT dan 3 Puskesmas yaitu Puskemas Kori, Bila Cenge dan Kawonga Hari yang memberikan layanan vaksinasi di sekolah,” kata Stef.
Stef menjelaskan respon siswa dan masyarakat sekitar cukup bagus, walaupun awalnya sekolah masih memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya vaksinasi. Pihaknya menjelaskan kepada para siswa pentingnya vaksin bukan hanya untuk kesehatan tetapi juga untuk kepentingan pendidikan.
“Setelah mendapat penjelasan dari kami, akhirnya mereka mau mengikuti vaksinasi. Dan hari ini pantauan kami ada 480 siswa dan masyarakat yang mendapat layanan vaksinasi,” kata Stef.
Dirinya juga memberi masukan kepada petugas kesehatan bersama pemerintah desa untuk melakukan kontrol dan pelayanan vaksinasi di desa-desa sampai ke kampung-kampung agar capaian vaksinasi SBD bisa meningkat dan PPKM bisa turun ke level 1. (ota)