RUTENG KABARNTT.CO—Sebanyak 23 pelajar SMA St. Klaus Kuwu, Ruteng, 1 orang pembina asrama, satu orang guru terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil test antigen.
Para pelajar SMA itu menjalni tes antigen setelah ada laporan dari pembina asrama kepada kepala sekolah dan pihak yayasan terkait keluhan beberapa siswa yang sakit dan mengalami gejala demam, batuk, pilek, serta hilangnya rasa pada indra penciuman.
Berdasarkan laporan itu, Kepala SMA St. Klaus dan pihak yayasan berinisiatif melaporkan dan meminta bantuan pihak Rumah Sakit St. Rafael Cancar dan Puskesmas Wae Mbeleng untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan rapid tes antigen terhadap beberapa anak asrama yang sakit tersebut.
“Pemeriksaan kesehatan rapid tes antigen dilakukan terhadap siswa/i maupun guru dan pembina asrama pada hari Selasa (9/2/2021) lalu,” kata Lodovikus D Moa, Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Manggarai.
Dari hasil pemeriksaan kesehatan dan rapid antigen terhadap 23 orang siswa/i dan satu orang pembina asrama, satu orang guru terkonfirmasi positif Covid-19.
Moa mengatakan saat ini Tim satuan tugas penanganan Covid-19 kabupaten Manggarai sedang menelusuri penyebab awal penularan.
Terkait langkah dan penanganan pencegahan demi memutuskan rantai penyebaran Covid-19, kata Moa, semua siswa/i yang terkonfirmasi positif Covid-19 harus diisolasi di Asrama St. Klaus Kuwu di bawah pemantauan tim kesehatan Satgas Covid-19 Puskesmas Wae Mbeleng dan pihak yayasan.
“Bagi siswa/i yang terlanjur dipulangkan ke rumah orang tua karena dianggap sehat oleh pihak yayasan, maka diminta untuk melakukan rapid tes antigen dan wajib isolasi mandiri serta mematuhi protokol kesehatan,” kata Moa.
Moa menjelaskan, siswa/i penghuni asrama saat itu yang masih di asrama hanya siswa/i kelas Xl dan kelas Xll. Sementara siswa kelas X masih dirumahkan. Jumlah siswa kelas X sebanyak 73 orang, kelas Xll sebanyal 74 orang, sehingga jumlah total 147 orang,” sebutnya. (adi)