13 Poktan di Manggarai Barat Antusias Terima Bantuan Alsintan

mabar alsintan

LABUAN BAJO KABARNTT.CO–Sebanyak 13 kelompok tani (Poktan) di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), menerima bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian.

Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, di halaman Kantor  Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mabar, Senin (19/7/2021) siang.

Bacaan Lainnya

Terdapat 13 unit alsintan yang diserahkan yakni traktor roda 4 ada 2 unit, traktor  tangan 5 unit, mesin perontok padi 3 unit, mesin pemipil jagung 1 unit, mesin perontok serbaguna 1 unit, mesin perontok serbaguna mobile 1 unit. Semua bantuan ini berumber dana dari APBN.

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, mengungkapkan, selayaknya petani Mabar bersyukur di saat situasi pandemi Covid-19 masih mendapat bantuan alsintan. Kesempatan tersebut merupakan hal yang sangat luar biasa.

“Pemerintah pusat memberikan perhatian bagi anggota kelompok tani di Mabar saat ini. Oleh karena itu, kita berterima kasih kepada pemerintah pusat, terutama Kementerian Pertanian dan juga berterima kasih kepada Ibu Julie Sutrisno Laiskodat karena beliaulah yang mendorong bantuan ini sampai di Mabar,” kata Edi Endi.

Edi Endi mengajak agar semua warga di Mabar turut mendoakan, agar pemerintahan kabinet  Presiden Joko Widodo selalu sehat di situasi pandemi Covid-19 ini.

Begitupun kepada Ibu Julie Laiskodat, anggota Komisi IV DPR RI yang memiliki lingkup tugas di bidang pertanian, pangan, maritim, dan kehutanan yang terus bergerak membangun NTT.

Di hadapan 13 kelompok tani tersebut, Edi Endi menegaskan agar setiap petani yang mendapat bantuan tersebut harus memanfaatkan alat pertanian tersebut sebaik mungkin.

Politisi Nasdem itu berharap alsintan tersebut dapat mendatangkan keuntungan untuk peningkatan penghasilan.

“Harus bertanggung jawab menggunakan alat bantuan ini, karena ini merupakan bentuk konkrit pemerintah memberikan rangsangan kepada kalian agar berusaha sebaik mungkin,”  kata Edi Endi.

Edi Endi meminta para anggota Poktan memanfaatkan alat pertanian dengan sebaik-baiknya. Dengan kondisi pertanian berbasis zonasi di Manggarai Barat, Edi Endi berharap petani dapat menggunakan alat tersebut sesuai fungsinya.

“Terutama pengolahan lahan kering seperti jagung, apalagi permintaan di Mabar saat ini 40 ribu ton. Saya mendorong kepada kalian semua apakah bisa menjawab permintaan tersebut. Kepada kalian penerima bantuan harus bisa menjawab tantangan itu. Kita harus mulai dari tahun ini,” tantangnya.

Selain kebutuhan jagung, kata Edi Endi, sebagai daerah pariwisata kebutuhan dasar pariwisata mesti bisa disuplai sendiri, tidak lagi mendatangkan sayur mayur dari luar.

“Jika selama ini kalian mengeluh karena ketiadaan traktor untuk membajak sawah, maka hari ini pemerintah menjawab kekhawatiran tersebut,” tutupnya.

Sementara Ketua Kelompok Tani Lancang 1, Silvester Son, mengatakan memang kendala yang dihadapinya selama ini, terutama di wilayah Lembor Selatan, yakni alat pertanian untuk pengolahan lahan kering.

Karena itu kehadiran alsintan benar-benar sangat berharga bagi kelompoknya.

“Dengan adanya alat ini, nanti kami bisa mengolah lahan kering yang ada di wilayah kami secara masif dan lebih luas lagi. Sehingga harapan yang disampaikan Bupati Mabar kelak tercapai,”  janji Son. (obe)

Pos terkait