BORONG KABARNTT.CO—Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai Timur, Laurensius Bonafantura Burhanto,S.Sos dan Sifridus Asman, ‘unjuk gigi’ di lapangan.
Ketika memonitor pengerjaan ruas jalan yang menghubungkan Benteng Jawa, Wae Nenda-Bawe, tepatnya dari titik start Rembong Watu sampai Golo Runtung, Desa Golo Nimbung, Kecamatan Lamba Leda, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (2/11/2020), kedua wakil rakyat ini meminta kontraktor pelaksana menghentikan pekerjaan gelar lapen.
Pasalnya, kontraktor pelaksana, yakni CV Oase menggunakan alat berat d bawah standar. Seharusnya alat berat yang digunakan jenis fibro dengan daya getar 10 sampai 12 ton.
Sementara kontraktor pelaksana hanya menggunakan alat berat jenis tandem dengan daya getar 6 sampai 8 ton. Bagi kedua wakil rakyat ini, dengan hanya menggunakan alat berat jenis ini akan mempengaruhi kualitas ruas jalan sepanjang 1.400 meter itu.
“Harus berhenti pengerjaan ini sampai alat Berat jenis tandem ini diganti,” kata Bona di lokasi pengerjaan.
Bona mengatakan, pada saat pengerjaan lapen yang pertama mesti disiapkan adalah sarana pendukung pengerasan jalan yakni alat berat.
“Kalau seperti ini jenis alat berat yang dipakai pada pengerjaan ini maka jelas kami akan mengambil sikap menolak dan merekomendasikan sampai pihak yang bertanggung jawab terhadap pengerjaan ini.mengganti alat berat jenis tandem ini dengan menggunakan alat berat jenis fibro yang daya getar 10 sampai 12 ton,” papar Bona.
Penanggung jawab CV Oase, mengatakan siap mengganti alat berat jenis tandem ini dengan alat berat jenis fibro.
Tim yang datang memonitor di lokasi pengerjaan lapen yakni, anggota DPRD, staf Dinas PUPR, konsultan pengawas, dan Sekcam Lamba Leda, Agus Supratman. (adi)