KUPANG KABARNTT.CO–-Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak, mengatakan Jawa Timur dan NTT mempunyai visi yang sama, yakni membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
“Sebagaimana tadi disampaikan oleh Bapak Wagub NTT, sama-sama kita punya visi “sejahtera”. Kita ingin sejahtera, kita sama- sama ingin sejahtera, dan kita ingin sejahtera bersama-sama. Inilah sebabnya kita membangun persahabatan, persaudaraan agar kesejahteraan bisa kita raih bersama-sama,” papar Emil dalam acara Misi Dagang Provinsi Jawa Timur dan NTT di Aston Hotel & Convention Center, Kupang, Senin (26/10/2020).
Menurut Emil, misi dagang ini merupakan sebuah upaya karena NTT memiliki potensi yang luar biasa, begitu pula Jawa timur.
“Namun potensi ini tidak bisa maksimal kalau kita tidak saling berdagang. Ini merupakan salah satu hal yang benar-benar didorong, bahkan oleh para ekonom di masa lalu mengatakan bahwa ada teori-teori seperti teori kumpulan komparatif, kumpulan kompetitif yang mana tugasnya pada intinya setiap masyarakat akan lebih diuntungkan kalau terjadi perdagangan karena perdagangan memungkinkan kita untuk fokus kepada keunggulan kita masing-masing sehingga kita bisa memproduksi dengan lebih efisien,” urai Emil.
Dengan luas wilayah yang hampir sama, yakni kurang lebih 47 ribu kilometer persegi dan keindahan alam dari berbagai pulau di NTT, Emil meyakini bahwa NTT, The New Teritory of Tourism akan terwujud dengan kehadiran Jawa Timur sebagai sahabat.
Emil mengatakan, meski di NTT sudah ada pabrik semen, pembangunan di NTT akan perlu banyak semen, bisa dari Jatim atau dari daerah-daerah lain di Pulau Jawa melalui pelabuhan-pelabuhan di Jawa Timur.
“Banyak sekali peluangnya. Inilah sebabnya kami berharap bahwa walaupun masih pandemi kita jangan kemudian merasa pesimis terhadap masa depan kita, karena ini ibaratnya sugesti, kalau orang pesimis akan masa depan dia akan berhenti berkegiatan, berhenti belajar berhenti berinvestasi,” tantang Emil.
Dikatakan Emil, dibandingkan dengan awal merebaknya pandemi di bulan Maret, sekarang kita jauh lebih siap.
Dikatakan Emil, sudah saatnya Indonesia, wilayah timur juga akan menjadi akselerator lokomotif kemajuan ekonomi Indonesia.
“Kenapa sinergi jadi penting? Kalau kita bicara mengenai kapal, tol laut tidak bisa efektif kalau tidak ada muatan balik. Jadi kita tidak bisa bicara Jawa Timur jual apa tanpa berpikir beli apa,” ujarnya. (np)