BETUN KABARNTT.CO—Para tokoh agama dan tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Wewiku menerima Buku 3 Tahun SBS Memimpin Malaka yang dibagikan di wilayah tersebut, Kamis (2/7/2020).
Buku-buku itu diserahkan Ketua Tim Penulis Buku, Yohanes Bernando Seran di Kantor Camat Wewiku, Malaka dipandu Camat Wewiku, Manfred Laak.
Camat Wewiku, Manfred Laak, mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh tim penulis yang tentunya dalam segala keadaan berjuang untuk mendapatkan data, bahan lalu menulisnya hingga sampai ke percetakan dan tahap pendistribusian kepada masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi atas kerja keras tim penulis yang sudah berjuang hingga menghasilkan buku seperti ini dan akhirnya tiba juga di tangan pembaca yakni masyarakat umum di Malaka,” ujar mantan Kabid Pemuda dan Olahraga Dinas PKPO Malaka ini.
Manfred menambahkan, apa yang ada dalam buku ini kiranya memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama untuk melihat apa yang selama ini dikerjakan Pemerintah Kabupaten Malaka di bawah kepemimpinan Bupati Stefanus Bria Seran.
Ketua Tim Penulis Buku 3 Tahun SBS Memimpin Malaka, Yohanes Bernando Seran, sebelum pembagian buku ini menegaskan dalam seminggu ini tim penulis berkeliling di kecamatan untuk mendistribusikan buku.
“Memang pendistribusian ini mengalami keterlambatan karena pandemi Covid 19, sehingga kami baru membagikannya dalam minggu ini, dan diharapkan akan selesai pada waktunya,” kata Bernando.
Bernando merincikan buku ini berisi program prioritas Bupati SBS, komentar para ahli dan masyarakat, ada juga catatan wartawan serta prolog dan epilog yang ditulis oleh orang yang berkompeten.
“Jadi buku ini di dalamnya berisi data-data dan fakta yang didapatkan secara akurat selama kepemimpinan Bupati Stefanus Bria Seran di Malaka. Sehingga kehadiran buku ini tetap menjadi kenangan di waktu-waktu mendatang, terutama referensi bagi generasi berikutnya,” ungkap Bernando.
Bernando yang juga Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Malaka ini menandaskan, setiap tahun dirinya bersama tim akan menghasilkan buku dan menulis tentang apa yang terjadi di Malaka sebagai sebuah catatan kenangan yang akan terus diingat.
“Dengan demikian selama 5 tahun kami akan menghasilkan 5 buah buku. Sementara buku keempat dalam tahap finishing draf dan pada bulan Juli ini akan naik ke percetakan, dan selanjutnya bisa didistribusikan seperti yang dilakukan saat ini,” katanya lagi.
Hadir dalam kegiatan ini, para pastor seperti Romo Pius Nahak, Pr (Pastor Paroki Weoe), Romo Edo Oeleu, Pr (Pastor Paroki Webriamata) dan Romo Kornelis Subani, Pr (Pastor Paroki Hanemasin) serta para kepala desa, kepala puskesmas dan perwakilan dari guru. (advertorial/abr)