KEFAMENANU KABARNTT.CO—Seorang ibu warga Kelurahan Bitauni, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien bersangkutan diketahui bersama suami dan anaknya hendak melakukan perjalanan ke Surabaya.
Ketika menjalani rapid test di RSUD So’e, Timor Tengah Selatan (TTS), hasil rapid testnya dinyatakan reaktif.
Pihak RSUD So’e lalu mengambil sampel swab dan mengembalikan yang bersangkutan ke TTU untuk menjalani karantina di RS Darurat Rusunawa BTN Km 9 Kefamenanu.
Hasil swab test yang diterima Pemkab TTU menyatakan bahwa yang bersangkutan positif Covid-19.
Informasi ini disampaikan Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, saat dikonfirmasi media, Senin (12/10/2020) di Kefamenanu.
Bupati Fernandes mengatakan, satu lagi warga Kabupaten Timor Tengah Utara yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien yang bersangkutan berinisial RE (24 tahun), yang sesuai data kependudukannya merupakan warga Kelurahan Bitauni, Kecamatan Insana.
Yang bersangkutan, kata Fernandes, diketahui bersama suami dan anaknya hendak melakukan perjalanan ke Surabaya. Sayangnya, mereka tidak menjalani pemeriksaan di TTU.
Ketika tiba di wilayah TTS dan menjalani pemeriksaan serta rapid test di sana, jelas Fernandes, yang bersangkutan dinyatakan reaktif. Pihak RSUD So’e lalu mengambil sampel swab untuk dikirim ke Laboratorium Biologi Molekuler Instalasi Patologi Klinik RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang untuk diperiksa.
“Hasil pemeriksaan di TTS dia reaktif dan Pemerintah Kabupaten TTS sudah berkoordinasi dengan kita dan kita jemput. Jadi swabnya dua hari lalu sudah keluar dan dinyatakan positif. Saya tidak tahun riwayat perjalanan dia seperti apa, tapi dia dengan suami dan anaknya berada di TTS. Hasil rapid tesnya dia reaktif. Sementara suami dan anak tidak. Karena reaktif itulah maka RSUD TTS ambil swab dan hasilnya positif,” ungkap Fernandes.
Bupati dua periode itu menambahkan, saat ini Pemerintah Kabupaten TTU tetap mengaktifkan screening terhadap para pelaku perjalanan. Pemerintah berupaya membangkitkan optimisme masyarakat.
“Kita harus bersahabat dengan corona dan tidak usah takut. Bangkitkan rasa optimisme dan kita bisa. Semua berpeluang untuk kena. Oleh karena itu kita tidak boleh menutup diri dan takut berlebihan karena hanya akan menimbulkan penyakit,” ucap Fernandes. (siu)