LEWOLEBA KABARNTT.CO—Lembata secara resmi memiliki rumah potong hewan (RPH) yang terletak di samping Terminal Waikomo, Lewoleba. RPH ini dilanching, Jumat (24/7/2020), oleh Camat Nubatukan, Maria Anastasia.
Dengan adanya RPH di Kecamatan Nubatukan ini, konsumen diharapkan bisa mendapatkan daging babi yang sehat, higienis dan berkualitas. Para penjagal juga bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di RPH termasuk pemeriksaan kesehatan hewan sebelum disembelih.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lembata, Kanisius Tuaq, menuturkan proses penjagalan di RPH Waikomo masih dalam tahap uji coba seraya melakukan sosialisasi kepada para penjagal untuk menjaga kesehatan daging yang dipotong. Pasalnya, babi yang disembelih di RPH Waikomo akan dicek kesehatannya sebelum dan setelah disembelih.
“Kemarin sudah ada beberapa orang meminta kita untuk periksa kesehatan sebelum dipotong. Ada yang sudah minta dokter hewan periksa di rumah. Yang lain belum. Kita beri edukasi kepada mereka supaya daging babi yang sehat itu yang bagaimana. Itu semua ada syarat supaya daging babi itu nyaman dikonsumsi,” kata Kanis.
Ke depan, kata Kanis, jika penjagal menyembelih tanpa izin dan bukan di RPH maka risiko kesehatan konsumen yang bakal timbul menjadi tanggung jawab sendiri.
“Misalnya tidak periksa oleh dokter hewan lalu dijual di lapak dan dikonsumsi dan ada yang sakit nah ini siapa yang tanggung jawab,” tandasnya.
“Ini tempat pemotongan hewan yang resmi dan kita bisa potong lebih banyak lagi untuk jual keluar. Kalau aman, kalian potong di sini dan jual di Larantuka dan Maumere misalnya. Nanti ada rekomendasi kepada penjagal. Ini kita beri kenyamanan kepada masyarakat bahwa daging babi sehat dikonsumsi oleh masyarakat,” jelas Kanis.
Menurut Kanis, pembukaan rumah potong hewan ini bukan bermaksud semata-mata untuk mengejar pendapatan asli daerah. Sumber PAD dari hasil pemeriksaan.
“Yang mau potong hewan datang ke sini dulu. Tapi kalau ada hajatan-hajatan kita masih datang langsung ke rumah saja,” imbuh Kanis.
Camat Nubatukan Maria Anastasia, menambahkan, launching RPH ini merupakan momen untuk menggerakkan ekonomi masyarakat karena potensi peternakan masyarakat Lembata sangat luar biasa. “Ini bagian darimana kita mempromosikan peternakan babi yang ada di Lembata,” ungkap Maria.
Maria berpesan kepada para penjual daging babi agar perlu menjamin mutu produk daging.
“Kami akan sosialisasi kepada masyarakat bahwa telah ada RPH di sini. Dan kami juga sampaikan penjagal yang miliki izin. Masyarakat harus jamin makanan sehat dan berkualitas. Saya akan sampaikan ke lurah dan kepala desa untuk sosialisasi bahwa ada RPH di sini,” tegasnya. (yua)