WAINGAPU KABARNTT.CO—Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumba Timur berbalik haluan mendukung pasangan Umbu Lili Pekuwali, ST. MT dan Ir. Yohanes Hiwa Wunu, M.Si yang dikenal dengan sandi politik ULP-YHW atau Kobul karena sejumlah alasan mendasar.
“Salah satunya kami dizalimi di akhir pertarungan. Namun kami tidak berkecil hati. Kami sangat yakin bahwa ini jalan Tuhan, dan kami lalu berkumpul dan rapat untuk memutuskan mau dibawa ke mana kapal besar PKB. Kami lalu putuskan untuk memutar kemudi mengarahkan kapal PKB ke Partai Golkar,” beber Ketua Dewan Syuroh DPC PKB Sumba Timur, H. Muhammad Zein Bunga, ketika berorasi pada kampanye terbatas pasangan ULP-YHW di Kampung Praiwora, Kelurahan Kambajawa, Kecamatan Kota Waingapu, Sumba Timur, Sabtu (21/11/2020).
Sebelumnya PKB Sumba Timur bersama sejumlah partai mengusung dr. Matius Kitu menjadi calon Bupati Sumba Timur. Dalam perjalanan sejumlah partai berbalik haluan dan meninggalkan PKB.
“Kami berjuang dengan sekuat tenaga, keringat, air mata bahkan harta segala macam kami curahkan untuk mengusung calon kami Matius Kitu, tetapi dalam perjalanan panjang, kami dizalimi di akhir pertarungan,” kata Zein Bunga.
Kepada simpatisan yang hadir Zein Bunga mengatakan, PKB mau bergabung di Partai Golkar karena figur Umbu Lili Pekuwali yang sederhana dan rendah hati, tidak arogan dan tidak angkuh.
“Umbu Lili tidak angkuh seperti raja. Dia orang yang tampil biasa saja, padahal sebenarnya dilihat dari kuncupnya dia adalah anak raja, tetapi tidak bagi dia. Itulah membuat kita di PKB mengalihkan kapal besar ini menuju pasangan ULP-YHW,” beber Zein Bunga.
Kepada simpatisan yang hadir, Zein Bunga mengingatkan hajatan Pilkada bukan untuk memilih raja.
“Kita mencari seorang pelayan. Umbu Lili dan Yohanes Hiwa Wunu adalah pelayan dan jiwa pelayan itulah yang kami yakin akan menghantar kita dalam tepuk tangan kemenangan kelak. Itulah dasar kami PKB memlih figur ULP-YHW,” ujarnya.
Sementara Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Kabupaten Sumba Timur, H. Abdul Samad, memastikan jajaran PKB bekerja serius dan sungguh-sungguh untuk memenangkan paket ULP-YHW.
“Kita turunkan tim untuk kampanye sampai ke pelosok desa, bahkan harus menginap di kampung-kampung untuk memenangkan Kobul. Karena ULP dan WHY adalah sosok pemimpin yang sederhana dan tidak sombong,” katanya.
Haji Samad, mengingatkan pemilih jangan memilih calon yang selau arogan dan penuh balas dendam. “Kalau motivasi menang hanya untuk balas dendam saja, maka kapan tempo mau membangun Sumba Timur? Ini kan hanya untuk memenuhi ambisi pribadi saja. Ini yang membuat kami di PKB mendukung ULP-YHW yang punya kemampuan dan tidak sombong,” ujarnya.
Calon Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, ST, MT menyampaikan terima kasih kepada PKB dan PSI yang bersedia bergabung bersama Partai Golkar untuk mendukung ULP-YHW.
“Bergabungnya PKB dan PSI sebagai partainya anak muda semakin meyakinkan saya dan Pak YHW bahwa kita bakal menang di Pilkada 9 Desember 2020 mendatang. Apalagi didukung penuh oleh kalangan muda milenial di Sumba Timur,” katanya.
Umbu Lili Pekuwali mengatakan, penetapan dirinya bersama YHW untuk maju bertarung dalam Pilkada Sumba Timur tidak semata-mata untuk kepentingan partai politik dan koalisi, tetapi lebih mengutamakan kepentingan masyarakat.
“Tentang siapa yang mau dibangun dan siapa yang menjadi tujuan dari pilkada. Tujuan dari pilkada ini bukan hanya untuk mendapatkan adanya bupati dan wakil bupati tetapi dari pilkada ini bisa melahirkan pemimpin yang bekerja secara penuh untuk seluruh warga masyarakat Sumba Timur yang 80 persennya adalah petani termasuk di dalamnya peternak dan nelayan,” sebutnya.
Menurut Umbu Lili, penetapan dirinya bersama YHW menjawab kebutuhan masyarakat Sumba Timur yang mayoritasnya menggantungkan hidupnya di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan kelautan.
“Pak YHW ini lima belas tahun pimpin dinas kemakmuran yang berkaitan dengan pertanian, perkebunan, kehutanan, dan mengerti tentang peternakan dan kelautan, sehingga masalah dan keluahan mayoritas masyarakat Sumba Timur, pasti akan terjawab melalaui paket ULP-YHW. Kalau yang lain kan masih belajar dan masih tanya-tanya di kepala dinas,” ujar Umbu Lili. (np)