Pilkada TTU, Fresh Akan Ganti Program ‘Berarti’ di TTU

TTU Pilkada Fresh deklarasi

KEFAMENANU KABARNTT.CO–-Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Frengky Saunoah dan Amandus Nahas (Paket Fresh)  siap mengubah metode pembangunan di TTU dari pemeritahan sebelumnya.

Paket yang mengusung tagline “Wujudkan TTU Bersinar” tersebut didukung tujuh partai politik  yakni Hanura,  PDIP, Demokrat, Perindo, PAN, PKS, dan Berkarya.

Bacaan Lainnya

Paket Fresh secara resmi mendeklarasikan diri, Minggu (30/8/2020) di Balai Miinmafo, Kefamenanu.

Bakal Calon Bupati TTU dari Paket Fresh, Frengky Saunoah, dalam orasi politiknya saat deklarasi menyatakan akan membangun Kota Kefamenanu sebagai salah satu pusat kota yang memberikan rasa nyaman bagi masyarakat yang datang ke kota tersebut.

Oleh karena itu, kata Frengky, pihaknya berencana akan membangun ruang-ruang publik dan menata Kota Kefa agar suasananya semakin marak.

“Kami akan membangun ruang-ruang publik dan menata Kota Kefamenanu agar menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat yang ingin berdatangan di kota ini,” tegas Frengky.

Mantan  Ketua DPRD Kabupaten TTU itu menegaskan, Fresh tidak pernah menolak program pembangunan rumah tidak layak huni  bagi masyarakat (Berarti). Namun Fresh tidak setuju dengan metode stimulan yang selama ini dilakukan oleh pemerintah.

“Karena metode stimulan hanya akan membebani masyarakat dan kita tidak akan menggunakan lagi metode stimulan itu. Nanti kita akan membangun rumah, sehingga masyarakat hanya terima kunci. Masyarakat tidak lagi menanggung kekurangan biaya pembangunan rumah tersebut,” ujar Frengky.

Frengky menambahkan, jika nantinya Paket Fresh terpilih 9 Desember 2020 mendatang, maka pihaknya akan mengalokasikan anggaran di APBD untuk membeli ternak sapi dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

“Yang kita bagikan itu bukan sapi yang sulit kita bedakan antara sapi dan kambing, tapi yang akan kita bagikan nanti adalah sapi dengan berat minimal 220 kg. Kenapa kita bagikan sapi dengan berat 220 kg, karena kita ingin masyarakat dalam merawatnya membutuhkan waktu paling lama 6 bulan untuk bisa ditimbang, dan sesudah itu mereka bisa mendapatkan hasilnya,” terangnya.

Frengky mengakui, bersama calon wakilnya mereka bukan berlatar  belakang birokrat, namun berlatar belakang politisi. Meski demikian, sebagai mantan pimpinan DPRD, keduanya mengetahui baik kompleksitas permasalahan yang terjadi di Kabupaten TTU.

“Jadi kami memahami apa yang menjadi kebutuhan dari aparatur sekarang ini. Kemudian bagaimana meningkatkan kinerja aparatur kami juga tahu. Syaratnya pemimpin harus bisa memberikan keteladanan kepada aparaturnya,” ujarnya. (siu)

Pos terkait