MAUMERE KABARNTT.CO—Tidak sia-sia Yan Maring belajar teknologi pertanian di Israel beberapa bulan. Dengan kemampuan dan didukung inovasi, anak milenial ini menerapkan teknologi pertanian modern di sepetak lahan yang digarapnya di Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka.
Teknologi yang digunakannya adalah penyiraman sistem tetes menggunakan perintah jarak jauh melalui SMS (short message service). Itu sebabnya kreasi anak muda ini mendapat apresiasi dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, yang menemui dan meninjau lahan garapannya, Minggu (26/7/2020) pagi.
Sebagaimana disaksikan, sepetak lahan ukuran sekitar setengah hektar ditanam aneka tanaman hortikultura. Buah tomat lagi ranum-ranumnya dan siap dipanen. Panen tomat kali ini adalah panen keempat. Pada panen ketiga, Yan mendapat hasil 80 kg.
Kepada Gubernur VBL, Yan menjelaskan penyiraman sistem tetes ini. “Pak Gub, sebenarnya sistem tetes ini bukan hal baru. Ini sudah biasa digunakan di banyak tempat. Tetapi saya melakukan inovasi dan menyiram dari jauh, tidak perlu datang ke sini. Dengan mengirim SMS ke nomor di alat di sini, air jalan dan menyiram tanaman,” jelas Yan.
Gubernur VBL merespon dan memberi apresiasi tinggi kepada Yan. Dia menyebut Yan sebagai anak muda yang melawan arus dengan menjadi petani. “Orang macam ini yang mengubah mindset petani. Ini anak milenial yang mau jadi petani. Ini bukan sekadar petani, tetapi petani pengusaha,” kata Gubernur VBL.
Kepada Yan, Gubernur VBL menantangnya untuk menggarap lahan lebih luas lagi. “Mau butuh berapa hektar? Ayo, silakan desain dan rancang seperti apa. Pemerintah pasti siap suport. Pemerintah punya uang, bukan tidak ada uang. Ayo, garap lebih luas lagi,” tantang Gubernur VBL.
Kepada Kepala Bappelitbangda NTT, Lecky Frederich Koli, Gubernur VBL meminta mendukung inovasi seperti ini. “Kepala Bappeda, masih ada uang tidak? Kalau bisa di perubahan anggaran siapkan. Kalau tidak bisa lagi, tahun depan pemerintah siap bantu,” kata Gubernur VBL diamini Lecky. (den)