KALABAHI KABARNTT.CO—Bupati Alor, Drs. Amon Djobo, menggelar jumpa pers, Rabu (30/9) di ruang kerjanya untuk menginformasikan bahwa Expo Alor ke XIV Tahun 2020 ditutup lebih cepat dua hari dari jadwal sebelumnya yang ditetapkan selama enam hari.
“Expo Alor ke XIV kita tutup besok (Kamis, 1 Oktober) malam, lebih cepat dari rencana awal tanggal 3 Otober. Hal ini bukan karena pemerintah takut Covid-19, tetapi karena setelah dievaluasi, kami menilai Expo Alor ke XIV cukup berjalan selama empat hari sehingga masyarakat peserta expo yang kebanyakan petani dan datang dari wilayah kepulauan seperti Pulau Pantar, Pura, Ternate, Tereweng dan Pulau Buaya segera kembali membersihkan kebun untuk menghadapi musin tanam 2020/2021,” tandas Djobo didampingi Asisten I Setda Alor, Fredrik Lahal,SH.
Menurut Djobo, Expo Alor XIV sejak malam pertama, Senin (28/9/2020) lalu berjalan baik dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Hasil evaluasi yang dilaporkan Posko Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Alor, kepatuhan semua pihak dalam menjalankan protokol kesehatan di arena expo mencapai 87 %. Sisa sekitar 13 % pengunjung yang kedapatan tidak memakai masker, maka langsung ditegur untuk memakai masker dan mencuci tangan pakai sabun pada pintu-pintu masuk yang sudah disiapkan.
Karena itu Djobo menegaskan bahwa kebijakan pemerintah untuk menutup Expo Alor XIV lebih awal dari jadwal, bukan karena persoalan protokol kesehatan dan takut terhadap Covid-19, atau karena tekanan dari kelompok tertentu.
“Jika ada hal-hal yang terjadi sejak malam pertama hingga besok (Kamis, 1/10/2020) malam, terdapat kekurangan dan keterbatasan, maka saya mohon maaf. Kalau ada hal-hal yang positif maka harus diapresiasi dan diberi motivasi untuk lebih maju lagi pada Expo Alor di tahun-tahun mendatang,” tandas Djobo.
Lebih lanjut Djobo menegaskan bahwa kalau ada pejabat yang berbicara di luar bahwa Expo Alor XIV itu ditolak atau dibatalkan oleh fraksi-fraksi di DPRD Alor, maka informasi itu tidak benar.
Menurut Djobo, ada sekitar tujuh dari delapan fraksi di DPRD Alor yang saat menyampaikan pendapat akhir terkait Perubahan APBD Kabupaten Alor Tahun Anggaran (TA) 2020 menyarankan agar Expo Alor ke XIV ditunda, bukan dibatalkan.
“Ada delapan Ranperda (Rancangan Peraturan Saerah), termasuk Ranperda Perubahan APBD TA.2020 yang telah dibahas oleh pemerintah dan DPRD sehngga dalam pendapat akhir fraksi, semua fraksi menerima kedelapan Ranperda tersebut untuk diasistensi ke Pemerintah Propinsi NTT sehingga tidak ada persoalan,” tegas Djobo.
Ditanya wartawan mengenai total dana yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII Tahun 2020, Djobo mengatakan sekitar Rp 500 juta setelah refocusing anggaran karena Covid-19.
Dia mengaku tetap mengambil kebijakan pelaksanaan Expo Alor karena prinsipnya ekonomi Alor harus tumbuh, ekonomi lokal terus maju sehingga masyarakat sejahtera. (lik)