Penambahan Kasus Positif di Sumba Timur Dari Transmisi Lokal

WAINGAPU KABARNTT.CO—Penambahan 1 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur dipastikan akibat penularan generasi kedua atau kasus transmisi lokal.

Karena yang bersangkutan atau kasus 021 tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terpapar atau melakukan kontak dengan pelaku perjalanan, namun dipastikan kontak erat dengan kasus 020 yang juga tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terpapar.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur, dr. Chrisnawan Try Haryantana, saat jumpa pers di Aula Dinkes, Rabu (23/9/2020), mengatakan pihaknya telah melakukan pengiriman sampel swab ke Rumah Sakit Umum Daerah Prof. WZ Johanes Kupang sebanyak 3 kali.

Pertama tanggal 16 September dengan jumlah 85 sampel swab kontak erat dengan kasus positif 020. Kedua,  tanggal 19 September jumlah 86 sampel swab dari anggota TNI yang baru pulang pelatihan di Bali, sampel perawat ruang isolasi dan sampel kasus positif.

Ketiga pada tanggal 22 September jumlah 8 sampel swab dari 2 anggota DPRD Sumba Timur yang baru pulang dari Bali dan 6 sampel Sekretariat DPRD Sumba Timur.

“Tanggal 22 September kita mendapatkan hasil pemeriksaan untuk 71 sampel yang kontak erat dengan kasus 020, terkonfirmasi 1 kasus positif Covid-19 dan 70 sampel negatif,” kata Haryantana.

“Kita katakan yang positif ini kasus positif 021 dan merupakan kontak erat dengan kasus positif 020. Dengan adanya kasus positif 021 dari Desa Karipi maka bisa dipastikan di Kecamatan Matawai Lapau telah terjadi transmisi lokal karena kasus 021 terpapar dari kasus 020 dan kedua kasus tersebut tidak memiliki riwayat bepergian di daerah terpapar. Ini merupakan generasi ke dua, merupakan paparan dari lingkungan masyarakat itu sendiri,” jelas Haryantana.

Haryantana mengatakan, yang bersangkutan atau kasus 021 merupakan seorang wanita berumur 28 tahun dan berasal dari Desa Karipi, Kecamatan Matawai Lapau.

Terpaparnya kasus 021 karena telah melakukan kontak dengan kasus 020 pada tanggal 3 September saat kegiatan posyandu di wilayah tersebut.

“Dipastikan terpapar pada saat kegiatan posyandu tanggal 3 September yang dilakukan di wilayah Karipi. Kami juga sudah melakukan penjemputan terhadap 021 beserta anaknya yang berumur 10 bulan, dan kami sudah menyiapkan ruang khusus untuk kasus 021 karena merupakan ibu menyusui,” kata Haryantana.

Menurutnya, dalam menyikapi permasalahan kasus positif 021 tersebut, hari ini tim tracing sudah turun di wilayah Karipi untuk pelacakan dan pengambilan swab terhadap yang melakukan kontak erat dengan kasus 021.

Dan tim tracing sudah mendapat informasi dari puskesmas bahwa ada sekitar 30 orang lebih yang sempat melakukan kontak dengan kasus 021.

“Kami mendapat informasi yang diperoleh dari teman-teman di puskesmas tadi malam bahwa yang kontak erat dengan yang bersangkutan mencapai 30 orang dan sudah dianjurkan untuk melakukan swab,” imbuhnya.

Untuk di ketahui sampel swab yang belum diperiksa mencapai 179 sampel dan menunggu hasil pemeriksaan. (np)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *