WAINGAPU KABARNTT.CO—Penataan Pasar Matawai, Waingapu menjadi perbincangan serius dalam diskusi dengan beberapa pedagang pasar yang tergabung dalam Organinasi Pedagang Matawai.
Penataan ini penting karena semrawutnya pasar yang tidak ada penataan, penjual ikan berada di mana-mana, limbah ikan dibuang begitu saja, juga penjual sayur berjualan di luar yang mempersulit kendaraan yang parkir.
Padahal pasar tersebut berada di jantung Kota Waingapu, yang seharusnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah untuk ditata lebih baik dan menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk semua pihak.
Ketua Organisasi Pasar Matawai Waingapu, Abdul Hali, Rabu (14/10/2020) lalu, mengatakan Pasar Matawai perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah, terutama dari segi penataan.
“Pedagang tidak bisa dibendung lagi, berjualan seenaknya di luar tanpa memperhatikan kenyamanan pembeli, sehingga kami sangat berharap agar pemerintah dapat mendengarkan harapan agar pasar lebih baik dan lebih bersih,” kata Hali.
Hali mengatakan, selain sebagai ketua organisasi, dia juga pedagang ikan. “Selain saya sebagai Ketua Organisasi Pasar Matawai, saya juga sebagai pedagang ikan. Saya sangat berharap agar penataan pasar harus segera dilakukan. Saya dan teman-teman memiliki kas khusus untuk penataan tempat jualan ikan, dan kami sudah diakusikan dengan pihak PD Pasar dan beliau akan diskusi dengan atasan terkait hal ini,” papar Hali.
Hali mengatakan, tidak ada pungutan liar yang terjadi di area pasar. “Kami pedagang ikan memang sudah sepakat untuk pungut sebagai kas untuk memperbaiki lapak ikan yang sudah rusak. Dan teman-teman sepakat untuk itu, sehingga dari kami sangat siap jika pemerintah menata pasar yang lebih baik. Dan kami akan membantu dengan tenaga kami supaya penataan pasar lebih baik,” kata Hali.
Menurutnya, yang membuat pasar semrawut itu adalah para pedagang yang menjual di luar atau di pinggir-pinggir jalan. Padahal pihak Pol PP sudah menertibkan berulang kali, namun tidak pernah dihiraukan.
“Pemerintah harus tegas dalam hal ini. Mereka selalu bandel untuk jual di luar, padahal di dalam pasar tempatnya begitu luas dan bagus, namun tetap saja berjualan di luar. Ya, ini untuk menjaga kenyamanan dan keamanan kita bersama, jika penataannya bagus kita juga yang menikmati,” jelasnya.
Sedangkan, Kepala PD Pasar Sumba Timur, Agutinus Haleku Nongu, mengatakan, untuk penataan pasar masih sangat kurang memadai. “Karena itu kami juga akan segera melakukan penataan pasar. Namun karena pandemi yang menggunakan dana yang cukup besar, dan semua dana dianggarkan untuk covid, maka kami akan melakukan koordinasi dengan atasan agar memrioritas penataan pasar,” kata Nongu.
Nongu memastikan, pihaknya tetap menertibkan pedagang yang bandel. “Namun karena personil kami terbatas, maka penertibannya tidak sering kami lakukan. Kami juga sudah menerima keluhan dari teman-teman dari pedagang ikan untuk melakukan pembenahan pasar yang lebih baik, dan kami tetap akan koordinasikan agar kita lakukan bersama,” tegasnya. (np)