RUTENG KABARNTT.CO–Paket H2N (Herybertus G.L. Nabit dan Heribertus Ngabut), calon kepala daerah Kabupaten Manggarai menilai pembangunan Manggarai era Deno Kamelus-Victor Madur (Deno-Madur) mengalami stagnasi, bahkan cenderung mengalami kemunduran.
Hal itu disampaikan Heru Nabit pada kesempatan debat yang diselenggarakan KPUD kabupaten Manggarai di Aula MCC Ruteng, Sabtu (14/11/2020).
“Pembangunan Manggarai selama lima tahun ini mengalamai stagnasi, bahkan kemunduran. Bisa dilihat dari kondisi infrastruktur kita dari 2016 sampai 2019 baru ada 108 Km yang diperbaiki dari 798 Km yang rusak,” kata Hery Nabit dalam debat.
Menurutnya, infrastruktur merupakan suatu hal yang penting bagi pembangunan ekonomi yang berkeadilan, merata dan berkualitas.
Sementara untuk bidang pendidikan, pasangan Hery-Heri mengaku prihatin, karena untuk tingkat SMP lima tahun terakhir, mutu kelulusan di Kabupaten Manggarai masih menempati urutan terendah.
Selain itu, jelasnya, Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga pada ekonomi masyarakatm juga pada pendapatan negara, terutama pada pendapatan daerah.
“Oleh karenanya, paket H2N menawarkan dan mengusung Visi “Manggarai yang Maju, Adil dan Berdaya Saing. Bolek Loke Baca Tara, Tela Galang Peang Kete Api One,” ujarnya.
Manggarai yang maju artinya Manggarai yang terus bergerak namun dengan spirit dan dinamika perubahan secara terus menerus menuju pada suatu yang lebih baik.
Adil artinya pembangunan yang diselenggarakan yang merupakan usaha bersama itu berdampak merata pada semua lapisan masyarakat, semua golongan, kelompok, semua wilayah tanpa dikriminasi dan disparitas baik antarwilayah, antarkelompok pendapatan maupun antargolongan.
Kemudian berdaya saing artinya kemampuan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM), barang dan jasa yang memenuhi standar lokal, standar nasional dan global atau internasional dengan mengoptimalkan sumber daya alam, manusia dan budaya Manggarai untuk kemudian meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja masyarakat Manggarai.
“Sementara istilah kete api one, tela galang peang artinya kecukupan sandang, papan dan pangan untuk seluruh masyarakat Manggarai,” katanya.
Sementara misi pasangan paket H2N yakni, pertama, peningkatan mutu sumber daya manusia seperti peningkatan mutu dan pemenuhan sarana atau prasana pendidikan dan peeningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan kesehatan.
Kedua, meningkatkan perekonomian masyarakat meliputi bidang pertanian dan perkebunan, bidang perikanan, bidang pertanian, bidang pariwisata, bidang Koperasi, UKM dan ekonomi kreatif.
Selain itu juga bidang perindustrian dan perdagangan, perhubungan dan transportasi, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan pedesaan dan perkotaan, bidang infrastruktur.
Ketiga, meningkatkan mutu lingkungan hidup dengan cara mengembangkan managemen pengolahan sampah terpadu dan partisipatif menuju Kabupaten Manggarai bersih.
Membangun kerja sama linta sektor untuk mewujudkan sumber daya manusia yang peka terhadap lingkungan hidup dan mewujudkan penataan wilayah berbasis tata ruang.
“Semua itu bisa berjalan dengan ditentukan oleh tiga hal penting yaitu SDM yang digerakkan oleh mesin birokrasi, uang dan harus dibungkus dengan aturan. Maka untuk mengalirkan pelayanan yang prima, maka profesionalisme ASN harus dipertaruhkan. Penempatan orang yang hebat pada tempatnya akan melahirkan kesejahteraan dan kebaikan bagi masyarakat,” beber Heri Ngabut. (obe)