Kemenparekraf Perkuat Ekonomi UKMKM melalui Pelatihan Pemasaran Digital

Mabar Pelatihan UMKM

LABUAN BAJO KABARNTT.CO–Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong para pelaku ekonomi kreatif di Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar), khususnya UMKM di sektor pemasaran untuk mendalami pemasaran digital.

Hal tersebut dibuktikan dengan diadakannya pelatihan pemasaran digital yang dilaksanakan di Hotel The Jayakarta Suites, Labuan Bajo, Mabar, Sabtu (26/09/20) pagi hingga sore.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, Yuana Rochma Astuti yang dibacakan I Made Dodi Narindra menegaskan, dunia sekarang sedang menghadapi tantangan baru yaitu Covid-19.

“Covid 19 tidak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga kesulitan ekonomi dan fiskal.  Di antara banyak sektor yang terdampak, sektor pariwisata adalah yang paling pertama terdampak dan paling terakhir untuk pulih,” tandas Made.

Dalam kondisi demikian, jelas Made,  saat ini Kemenparekraf fokus berusaha menggerakkan ekonomi kreatif untuk menopang sektor pariwisata yang jatuh tersebut.

Adapun program skala nasional saat ini yaitu “Bangga Buatan Indonesia”. Program tersebut dicanangkan Presiden Jokowi dan digaungkan serentak termasuk di Kemenparekraf.

“Kami memiliki Program Beli Kreatif Lokal, program turunan dari “Bangga Buatan Indonesia” untuk mengembangkan pemasaran ekraf (ekonomi kreatif), dari penjualan offline melalui toko fisik, menjadi penjualan online melalui lokapasar (e-commerce),” kata Made.

Ekonomi kreatif adalah konsep ekonomi baru  yang mengandalkan ide, gagasan, dan kreativitas sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama. Konsep ekonomi baru tersebut harus diwujudnyatakan sehingga punya nilai ekonomis.

Dengan demikian, kata Made, dalam pelaksanaan fungsi, dikenal adanya pengelompokan 17 sub sektor antara lain arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film, animasi, dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, fesyen, aplikasi, penerbitan, periklanan, televisi dan radio, seni pertunjukan, game/permainan dan seni rupa.

“Saat ini kami fokus pada pelaku ekraf subsektor fesyen, kriya dan kuliner di wilayah Jabodetabek yang paling terdampak pandemi. Selain sub sektor unggulan tersebut, sub sektor musik dan seni pertunjukan adalah yang paling terdampak,” tegasnya.

Progres Kemenparekraf saat ini antara lain konser musik online dan pentas pertunjukan secara online juga. Harapannya pegiat musik dan seni pertunjukan tetap mendapat pemasukan.

“Beberapa kegiatan pameran online, rapat online, konser online yang awalnya susah, lambat laun menjadi kebiasaan baru yang diadaptasi oleh masyarakat,” terang Made.

Untuk itu, pada hari ini kementerian merancang kegiatan tersebut untuk memberikan materi-materi baru agar mampu meningkatkan pemahaman para pelaku ekonomi, tentang strategi pemasaran ekonomi kreatif.

“Semoga bermanfaat dan diaplikasikan dalam usaha keseharian,” tutupnya. (obe)

Pos terkait