Tahun ini, tepatnya tanggal 17 Juli 2020, Bank NTT genap berusia 58 tahun. Mencapai usia ini adalah tanda bahwa Bank NTT tetap eksis, selalu sehat dan semakin dipercaya masyarakat.
Di tengah badai yang begitu hebat melanda Bank NTT, terutama kasus kredit macet yang menyedot perhatian publik, Bank NTT terus bergeliat maju. Tetap berkinerja dan bertumbuh dalam dinamika bisnis yang menjanjikan.
Dalam pertumbuhannya itu, bank milik rakyat NTT ini memberikan banyak harapan sebagai lembaga keuangan yang dipercaya. Pertumbuhan ekonomi berjalan baik dengan berbagai program inovatif berbasis digital yang menunjang laju pertumbuhan itu.
Bank NTT atau Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (BPD-NTT) sejak beroperasi tahun 1962 sampai dengan tahun 2020 terus mengalami pertumbuhan dan kemajuan signifikan. Kemajuan dan perkembangan ini tidak lain dari usaha dan kerja keras, kerja sama dan kerja nyata dari semua pimpinan daerah, direktur utama, karyawan, dan seluruh masyarakat NTT yang secara tidak langsung telah menjadi nasabah di Bank NTT, baik itu tabungan umum, deposito, maupun giro.
Di era NTT Bangkit menuju Sejahtera saat ini, khususnya di awal tahun 2020, tepatnya pada tanggal 3 Februari 2020, Bank NTT telah meluncurkan berbagai program usaha kecil dan menengah demi mewujudkan ekonomi kerakyatan yang tidak lain menyentuh langsung generasi milenial.
Berbagai program inovatif tersebut di antaranya Program Dapur UMKM, Program Bedah Kelurahan, Program Festival Pelaku Usaha Muda Mandiri, dan Program Ramai Sekali yang adalah gerakan edukasi menabung untuk usia dini.
Dilihat dari asas manfaatnya, program tersebut merupakan upaya nyata Bank NTT untuk melayani masyarakat sesuai dengan motonya “Melayani dengan Sungguh” yang diimplementasikan dalam semangat “NTT Bangkit menuju Sejahtera”.
Dengan demikian, untuk saat ini Bank NTT tidak lagi dilihat sebagai bank yang terbatas hanya memberi kredit saja, tetapi juga sudah mampu memberikan pendampingan dan membuka pasar bagi kelangsungan usaha debitur di semua kantor cabang, baik itu kecil, menengah maupun kredit khusus.
Keikutsertaan Bank NTT untuk memerangi sampah, maka program bedah kelurahan juga salah satu program yang dapat menggerakkan atau bisa berdampak ekonomi kreatif. Ini juga bagian dari proses revolusi mental yang digagas Bank NTT, sehingga sampah tidak lagi dianggap sebagai suatu masalah melainkan sebagai berkat dengan memberdayakan kelompok keluarga dan pemuda di kelurahan.
Begitupun dengan Program Festival Pelaku Usaha Muda Mandiri. Festival ini tidak lain bertujuan mendorong generasi muda sehingga mampu mengembangan produk-produk lokal yang berbasis ekspor.
Sedangkan Program Ramai Sekali merupakan program edukasi menabung bagi usia dini dan generasi milenial. Kedua program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada generasi milenial tentang pengelolaan keuangan dan dunia perbankan, dan juga upaya untuk mendorong generasi milenial untuk memiliki jiwa entrepreneurship dengan memanfaatkan potensi lokal yang berdampak global.
Progam Ekonomi Berbasis Digital
Menapaki era 4.0 dan mendukung program NTT Bangkit untuk Sejahtera, Bank NTT telah menerapkan progam inovasi berbasis digital dengan tersedianya aplikasi NTT Pay untuk memudahkan seluruh nasabah, bahkan masyarakat NTT untuk bertransaksi secara online.
Aplikasi tersebut merupakan generalisasi dari program QR Code Indonesia Standard (QRIS) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) yang menerapkan standar QR untuk digunakan sebagai media pembayaran melalui scan QR, dimana QR ini dapat digunakan oleh seluruh pengguna aplikasi yang menyediakan pembayaran via scan QR (baik perbankan maupun PJSP lain, OVO, Dana, LinkAja Gopay dll).
Untuk Bank NTT, QRIS akan tersedia dalam release aplikasi NTT Pay yang terbaru, dan sudah mendapat persetujuan dari BI yaitu untuk ujicoba (Regulatory SandBox) selama 6 bulan. Untuk Bank NTT, QRIS dapat digunakan melalui cara menscan dan dapat mendaftarkan melalui merchant yang juga dapat discan oleh perbankan maupun Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) lain (Issuer dan Aqurier).
Selain NTT Pay, Bank NTT meluncurkan program inovasi Di@ Bisa (Digital Agen Bank NTT). Program ini tak lain merupakan aktualisasi digital yang mendekatkan Bank NTT dan masyarakat, di mana masyarakat dapat mendaftarkan diri untuk menjadi member Di@ Bisa Bank NTT, yang dapat menggunakan Mobile Banking Bank NTT untuk bertransaksi seperti jual pulsa, dan token listrik, maupun menerima pembayaran Halo, TV Berbayar dan masih banyak pilihan transaksi sesuai menu yang ada dalam Mobile Banking Bank NTT.
Bank NTT juga telah menetapkan besaran laba bagi setiap pengguna manfaat program Di@ Bisa, di mana dalam bertransaksi menggunakan program tersebut akan mendapatkan sharing fee dari setiap transaksi pembelian pulsa maupun pembayaran yang berhasil dilakukan.
Proses transformasi transaksi yang diluncurkan Bank NTT sudah tentu sangat membantu semua lapisan masyarakat. Penggunaan aplikasi ini sangat memudahkan dalam bertransaksi perbankan tanpa dibatasi, dalam pengertian bisa bertransaksi kapan dan di mana saja hanya dengan menggunakan android sudah tentu dapat menikmati fasilitas NTT Pay dan Di@ Bisa.
NTT Pay adalah aplikasi yang sudah didesain dengan menggunakan layanan data dari operator yang digunakan di setiap selular untuk melakukan transaksi perbankan dalam bentuk menu untuk platform IOS dan Android. Dengan aplikasi NTT Pay memungkinkan setiap pengguna bisa melakukan transaksi hanya dengan memilih menu transaksi seperti isi ulang pulsa elektronik selular, pembayaran tagihan, transfer antarrekening Bank NTT dan ATM Bersama.
Untuk menggunakan aplikasi ini, setiap nasabah harus terdaftar dalam layanan tersebut dengan melakukan registrasi melalui Kantor Layanan Bank NTT. Sebagai pengguna terdaftar memiliki hak untuk bertransaksi antara lain informasi saldo, QRIS, transfer antarrekening Bank NTT dan ATM Bersama, pembelian pulsa elektronik selular, pembelian voucher PLN Prepaid, pembayaran tagihan Kartu Halo, telpon rumah, TV Berlangganan, dll.
Berdampak Ekonomi
Plt. Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, mengatakan, program inovasi NTT Pay, QRIS dan Di@ Bisa, yang diluncurkan Bank NTT berdampak langsung pada ekonomi masyarakat umum.
“Bank NTT meluncurkan program inovasi ini didasarkan pemikiran bahwa kendala utama yang dihadapi masyarakat sebagai pengusaha kecil terletak pada akses pasar, permodalan dan cara promosi. Apabila sudah bermitra dengan Bank NTT, hal-hal seperti itu akan kurang, bahkan tidak lagi menjadi kendala,” jelas Aleks.
Menurut Aleks, kios, toko, UMKM dapat menjadi Agen Di@ Bisa (Digital Agen Bank NTT dan Masarakat). “Caranya bekerja sama dengan Bank NTT untuk menjadi Agen Di@ Bisa. Bank NTT sudah bekerja sama dengan berbagai pengusaha dengan latar belakang usaha yang multisektor. Nah, ini menjadi akses pasar sederhana dengan fitur-fitur yang lengkap untuk memudahkan dalam pemasaran maupun untuk bertransaksi lainnya,” jelasnya.
Selain pemasaran, kata Aleks, Bank NTT juga sudah bermitra dengan berbagai pemodal melalui aplikasi Di@ Bisa, sehingga produktivitas dari usaha produksi yang ditekuni nasabah saat ini bisa dipantau dan dinilai secara langsung oleh mitra untuk bisa membantu permodalan kepada pengusaha-pengusaha kreatif yang benar-benar mampu bekerja secara produktif.
Melihat ini, maka Bank NTT merasa penting untuk memfasilitasi siapa saja yang ingin bermitra. Kalau dari sisi pengkreditan, Aleks yakin bahwa menggunakan aplikasi dengan berbagai fitur untuk bertransaksi ini akan sangat aman, karena sistem proteksinya akan dilihat antara mitra dan Bank NTT berdasarkan jasa usahanya.
Program Di@ Bisa ini dengan filosofi “semuapun bisa”, dalam pengertian semua bisa bertransaksi baik berjualan maupun membeli. Jadi jangan heran ketika suatu saat masyarakat NTT ketika ke luar negeri melihat ada logo Bank NTT, itu benar karena dalam waktu dekat akan launching Aplikasi Di@ Bisa dengan beberapa negara.
Direktur Umum Bank NTT, Johanes Landu Praing, menambahkan, ke depan semua dana nasabah dan transaksi akan terproteksi secara baik sistemnya. “Itulah keunggulan dari sistem yang baru. Kemudian dengan sistem yang baru ini, maka pengembangan fitur-fitur, dan file-file dibuat secara elektronik,” tegas Praing.
Menurut Praing, untuk menjadikan “NTT Bangkit Menuju Sejahtera” tidak bisa hanya dengan berbicara melainkan lebih pada aksi nyata. “Kita harus bergerak cepat dan tepat untuk menumbuhkan ekonomi NTT. Karena itu kita berupaya agar dalam waktu dekat NTT Pay, QRIS dan Agen Di@Bisa dapat diaplikasikan di seluruh NTT dan di luar negeri,” kata Praing. (advertorial/st)