Gubernur VBL Sedih Dinas Pelopor Kebersihan Tidak Juara Kebersihan

NTT Gub kecewa dinas pelopor kebersihan tidak juara

KUPANG KABARNTT.CO—Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengungkapkan kesedihannya karena beberapa instansi yang harusnya menjadi pelopor kebersihan tidak masuk kategori sepuluh terbaik lomba Kebersihan  Kantor dan Lingkungan  Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dalam Rangka Memperingati 75 Tahun Kemerdekaan RI 2020.

Pengumuman juara lomba ini dilakukan di Lapangan Upacara Kantor Gubernur NTT, Jumat (14/8/2020) pagi. Dinas Kesehatan, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  tidak masuk dalam sepuluh besar barisan juara.

Bacaan Lainnya

“Sedih juga karena Dinas Kesehatan tidak masuk. Dinas yang urus orang sehat tapi tidak bersih. Begitupun dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup yang atur lingkungan bersih. Demikian pun dengan Dinas Pariwisata,” kata Gubernur VBL sedih.

Dikatakan Gubernur VBL, penyakit endemik NTT  adalah demam berdarah dengue (DBD). Setiap tahun mengakibatkan kematian yang tinggi.

“Tahun ini saja ada sekitar 54 orang masyarakat kita yang meninggal karena DBD. Kita lebih takut kepada Covid-19 tapi korban DBD lebih tinggi. Kita di NTT yang jadi masalah utama adalah DBD, bukan covid. Dengue ini datang dari bagaimana kebersihan lingkungan dan air yang tergenang. Lomba ini sangat penting untuk mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan,” jelas VBL.

Lomba Kebersihan yang diinisiasi oleh Biro Umum Setda NTT ini bertujuan untuk mendukung NTT Bersih, NTT Sehat, NTT Kuat dan Sejahtera.

“Kita mendorong agar masyarakat sadar akan kebersihan. Dan ini harus dimulai dari ASN dan seterusnya semangat ini hendaknya menyebar ke seluruh masyarakat sampai ke tingkat RT,” ungkap George Hadjoh, Plt. Kepala Biro Umum Setda NTT.

Juri  dalam lomba tersebut adalah perwakilan media massa yang terdiri dari tujuh orang yakni Aloysius Tani dari RRI, Kristo Embu dari Harian Timex, Rony Banase dari Garda Indonesia, Syarif Lamabalawa dari Harian Victory News, Hendro Teme dari Radio Tirilolok, Alfons Nenabang dari Harian Pos Kupang dan Ina Djara dari TVRI.

Tim juri menetapkan 10 Perangkat Daerah (PD) Terbaik dari urutan kesepuluh sampai pertama yakni Badan Keuangan NTT, Biro Pemerintahan Setda NTT, UPT Sarana Prasarana Dispora NTT, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak NTT, Dinas Komunikasi dan Informatika NTT, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik NTT, Badan Kepegawaian Daerah NTT, Dinas Pemuda dan Olah Raga NTT.

Sementara untuk 6 Perangkat Daerah Terkotor dari urutan keenam sampai pertama yakni Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan NTT, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa NTT, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah NTT, Satuan Polisi Pamong Praja NTT, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral NTT.

Untuk 3 PD dengan peringkat terbaik mendapatkan  hadiah piala, sertifikat dan sejumlah uang. Sementara untuk PD dengan kategori terburuk mendapatkan sertifikat dan tong sampah. (aven/biro humas setda ntt/den)

Pos terkait