KUPANG KABARNTT.CO—Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), mengatakan bahwa mengurus barang hidup harus dengan cinta.
Gubernur VBL mengatakan itu ketika beraudiens dengan perwakilan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan NTT, Kamis (2/7/2020), di ruang kerjanya.
Dalam arahannya, Gubernur VBL mengingatkan pihak BPTP bekerja sama dengan Dinas Pertanian Provinsi NTT agar tetap bekerja dan mengawal program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di NTT.
“Sebagai gubernur, saya minta agar Program TJPS pada lahan seluas 10 ribu hektar harus berhasil,” tegas VBL.
Orang nomor satu di NTT ini mengatakan, apabila 10 ribu hektar lahan yang dipakai untuk program ini berhasil, maka para petani akan naik status, bukan lagi sebagai petani tetapi sebagai pengusaha pertanian. Dengan begini kehidupan mereka akan lebih sejahtera.
“Bicara 1 hektar lahan berarti bicara tentang petani. Bicara 10 ribu hektar lahan, berarti bicara tentang pengusaha pertanian, dan jika kita bicara 100 ribu hektar lahan, di situ kita akan bicara tentang politik pertanian, dan NTT akan sampai ke level ini,” urai Laiskodat.
Pada tingkat ini, kata Gubernur VBL, bukan saja petani yang diperhatikan, tetapi para pendamping juga harus mendapat hal yang sama. Mereka yang selalu melakukan pendampingan ini harus juga menikmati hasil kerja mereka.
“Saya mau agar para pendamping juga harus memiliki lahan sendiri, dengan demikian bukan petani saja yang menikmati kesejahteraan, tetapi para pendamping juga dapat merasakan keuntungan,” pinta Gubernur VBL.
Mantan anggota DPR RI ini mengajak semua pihak yang terlibat dalam program TJPS ini agar bekerja di lapangan harus memiliki rasa cinta.
“Untuk mengurus barang hidup (pertanian, perikanan dan peternakan) yang diutamakan adalah rasa cinta terhadap apa yang dikerjakan. Karena dengan cinta maka kita pasti akan merawat, memperhatikan bahkan memperlakukannya dengan sangat baik,” ujar Gubernur VBL.
Sementara Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Ir. Miqdonth S. Abolla, M.Si, mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini akan dilakukan panen jagung pada lahan seluas seribu hektar di Desa Bena, Kabupaten TTS.
Pihaknya, kata Abolla, saat ini sedang melakukan survai lahan di Desa Oemoro, dan menurutnya di tempat ini memiliki potensi yang sangat baik untuk lokasi pertanian. (sam babys/den)